JAKARTA, iNews.id - Chung Ju-yung, pendiri dan pemilik raksasa otomotif Hyundai berhasil membuktikan bahwa menjadi pengusaha sukses tak mesti berasal dari keluarga yang kaya-raya. Lahir sebagai anak pertama dari orang tua yang bekerja sebagai petani, menempa Chung Ju-yung untuk terbiasa membantu perekonomian keluarganya sejak kecil.
Hal itu, membuat Chung Ju-yung tak bisa melanjutkan pendidikan seusai menyelesaikan pendidikan sekolah dasar alias terpaksa putus sekolah. Demi membantu perekonomian keluarga, pria kelahiran Tongchon pada 25 November 1915 ini, rela melakoni berbagai pekerjaan dari konstruksi kereta api hingga melakukan pekerjaan di dermaga.
Ia pernah memutuskan untuk merantau ke Seoul dan bekerja sebagai kurir di sebuah toko beras. Keuntungan yang dia dapatkan kemudian ditabung dan dari tabungannya dia berhasil membangun sebuah bengkel truk. Setelah Korea merdeka dari penjajahan Jepang, pemerintah Korea Selatan kemudian mencari bibit-bibit talenta yang bisa membangun kembali negaranya.
Tentu kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Chung Ju-yung, ia kemudian mencoba untuk mendirikan Hyundai dan Hyundai Civil Industries. Usaha yang ia rintis kemudian mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk pembangunan pelabuhan, jalan, dan kamp militer.
Seiring berjalannya waktu Hyundai terus menerus mendapatkan kepercayaan untuk menyelesaikan berbagai proyek skala besar. Hal ini membuat Hyundai terus berkembang dengan pesat hingga menembus pasar dunia. Tentu saja ini berkat kegigihan dari Chung Ju-yungyang dikenal sebagai sosok yang tidak takut gagal, kreatif, dan selalu bersemangat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Chung Ju-yung mampu masuk jajaran miliarder dunia dan tercatat memiliki kekayaan hingga 14,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp216,08 triliun. Meski telah meninggal dunia pada 21 Maret 2001 di usia 85 tahun, perusahaan Hyundai yang didirikannya berkembang menjadi raksasa otomotif asal Korea Selatan yang mendunia.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait