SAMARINDA, iNewsBalikpapan.id - Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Samarinda, Kalimantan Timur yang ancam gurunya dengan parang dikeluarkan dari sekolah. Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Samarinda Rismiyono.
Namun, pihaknya tetap memberi solusi kepada orang tua dari pelajar itu jika anaknya ingin melanjutkan sekolah.
"Kami sepakat, anak itu dikeluarkan dari sekolah dan dicarikan solusinya, mau pindah ke mana sekolah memfasilitasi maupun mengikuti paket C," katanya, Kamis, (2/3/2203).
Dia mengatakan, peristiwa pengancaman itu terjadi pada Kamis (23/2/2023) lalu.
Kejadian, kata dia, berawal saat pelajar tersebut mengikuti pelajaran olahraaga lempar bola.
Dalam olahraga tersebut, sambungnya terdapat aturan apabila bola terlepas dari tangan maka akan mendapatkan sanksi push up.
"Karena tidak berhasil menangkap bola, pelaku kemudian diminta gurunya untuk melakukan push up," ungkapnya.
Namun, kata dia, pelaku tidak terima dan memilih mengambil sebilah parang di rumahnya kemudian nekat menantang gurunya berduel.
"Dia datang bawa parang kejar gurunya. Guru sudah di ruang kelas. Untung ada temannya satu kampung dan mengamankannya," ujarnya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait