get app
inews
Aa Read Next : Mentan Sebut Sulbar Bakal Jadi Pemasok Bahan Pangan IKN

5 Negara Minat Berinvestasi di IKN Nusantara, Bahkan Sudah Ada yang Setor Dana Ke INA

Rabu, 20 Juli 2022 | 18:14 WIB
header img
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: iNews.id

JAKARTA, iNews.id - 5 negara kabarnya siap berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dari kelima negara tersebut, bahkan sudah ada yang menyetorkan dana investasinya ke Indonesia Investment Authority (INA).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkap lima negara yang berkomitmen berinvestasi di IKN Nusantara yakni, Taiwan, China, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab (UEA).

"Kalau investasi Uni Emirat Arab itu sekitar 20 miliar dolar AS sudah masuk ke INA," kata Bahlil, di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Nilai investasi UEA  untuk terlibat dalam proyek IKN Nusantara yang masuk ke INA setara Rp299,5 triliun (kurs Rp 14.975 per dolar AS).

Maka dari itu, Bahlil menegaskan tidak perlu ada kekhawtairan mengenai pendanaan pembangunan IKN Nusantara. Sebab, banyak Investor luar yang tertarik memenuhi 80 persen struktur pendanaan dalam pembangunan IKN Nusantara, sedangkan 20 persen sisanya menjadi tanggungan APBN.

Ada beberapa alasan mendasar keterkaitan investor luar negeri, menurut Dia salah satunya adalah karena desain pembanguan yang ditawarkan berbasis ramah lingkungan dan high-tecnology.

Selain itu, harga tanah yang murah juga menjadi ketertarikan pemodal luar negeri untuk menggarap pembangunan IKN Nusantara, disamping banyaknya komoditas yang bisa garap di sana.

"Kawasan ini awalnya dibangun pemerintah terkait dengan infrastruktur dasar, sehingga kecenderungan untuk nilai ekonominya tinggi itu sudah di depan mata," kata Bahlil.

Para calon investor IKN Nusantara bukan hanya masuk ke sektor properti, namun juga bakal menggarap sektor lain, seperti pemanfaatan sumber daya alam dan lainnya.

"Katakanlah di kawasan industri di Kalimantan Utara, total investasinya kalian tahu berapa? 130 miliar dolar AS. Itu hampir sama dengan APBN negara satu tahun. Nah perusahaan-perushaan ini sebagian mereka itu membangun di IKN karena dekat. Ini yang kita dorong," tutur Bahlil.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut