get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp1.124 Triliun

InI Beragam Dampak Inflasi Global Terhadap Perekonomian Indonesia

Sabtu, 23 Juli 2022 | 18:04 WIB
header img
Indonesia berpotensi terkena dampak inflasi global. Foto: ilustrasi/pixabay.com

JAKARTA, iNews.idIndonesia berpotensi terkena dampak inflasi global. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menyatakan, inflasi global mendorong peningkatan suku bunga acuan.

Situasi tersebut, kata Yusuf, utamanya terjadi di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (AS). Perlu diketahui, Bank Sentral AS The Fed beberapa pekan terakhir ini telah mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuan sebagai imbas kenaikan inflasi global yang dialami AS.

Ia melanjutkan, langkah The Fed bermuara terhadap terjadinya capital outflow di beberapa negara emerging market. Situasi tersebut menyebabkan pelemahan nilai tukar negara-negara, termasuk juga Indonesia.

"Maka menjadi masuk akal ketika kita melihat pergerakan nilai tukar Rupiah dalam beberapa pekan terakhir mengalami depresiasi. Hal ini saya kira tidak terlepas dari dampak dari inflasi global yang terjadi," ujar Yusuf, Sabtu (23/7/2022).

Inflasi global juga berpotensi mendongkrak harga pangan global yang tak tertutup kemungkinan berdampak ke Indonesia, apalagi kebutuhan komoditas pangan Indonesia masih bergantung pada impor.

"Untuk itu memang beberapa langkah mitigasi perlu dilakukan oleh pemerintah. Dalam menangkal dampak kenaikan harga pangan, pemerintah perlu memastikan ketersediaan stok pangan di dalam negeri terutama sampai dengan akhir tahun nanti. Sehingga ketika permintaan pangan di dalam negeri mengalami peningkatan, hal ini tidak terjadi sangat signifikan," kata dia.

Sementara seperti halnya kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh The Fed, bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia perlu mempertimbangkan langkah serupa.

"Namun juga melihat dari kondisi dalam negeri, kondisi ini terdiri dari beragam indikator terutama dilihat dari seberapa tinggi nilai inflasi saat ini. Berapa jauh nilai tukar terdepresiasi, dan bagaimana progres dari pemulihan ekonomi di dalam negeri," tuturnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut