NEW YORK, iNews.id - Warga Amerika Serikat (AS) memperingati serangan 11 September 2001 (9/11), Minggu (11/9/2022), dengan tetesan air mata serta harapan agar tragedi ini tak dilupakan. Serangan 9/11 menewaskan hampir 3.000 orang.
Dalam peringatan di Gedung Departemen Pertahanan (Pentagon), salah satu target serangan 9/11, Presiden Joe Biden bersumpah negaranya akan terus menggagalkan setiap upaya teroris. Dia juga mendesak warga AS untuk terus membela demokrasi yang berupaya dikubur dan dihancurkan para teroris melalui tragedi 9/11.
Ibu Negara Jill Biden hadir di lokasi peringatan lain, lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania. Sementara Wakil Presiden Kamala Harris bersama suaminya, Doug Emhoff. menghadiri peringatan di Ground Zero, New York.
Para pelaku serangan 9/11 konspirator dari Al Qaeda membajak pesawat penumpang untuk ditabrakkan ke tiga lokasi tersebut. Akibatnya Menara Kembar WTC dan Pentagon runtuh dan hancur. Pesawat keempat sedianga menuju Washington DC namun jatuh di dekat Shanksville setelah kru dan para penumpang menyerbu kokpit.
Seorang kerabat korban, Bonita Mentis, sambil mengenakan kalung dengan foto mendiang adik perempuannya, Shevonne, menegaskan tak akan bisa melupakan kejadian itu.
"Sudah 21 tahun, tapi ini bukan 21 tahun bagi kami. Rasanya baru kemarin," katanya, sebelum membacakan nama-nama korban dalam peringatan di Ground Zero Menara Kembar World Trade Center (WTC), New York, yang juga dihadiri Kamala Harris, dikutip dari Associated Press.
Kerabat korban lainnya, Pierre Roldan mengatakan keadilan ditegakkan setelah pasukan khususu AS Navy SEAL membunuh Osama bin Laden di Pakistan pada 2011. Roldan yang kehilangan sepupunya yang juga paramedis, Carlos Lillo, dalam serangan 21 tahun silam.
Dia pun memuji tindakan terhadap para petinggi Al Qaeda lainnya.
“Sekarang setelah Al Zawahri tewas, setidaknya kami terus mendapatkan keadilan itu,” kata Roldan.
Editor : Mukmin Azis