Patung Garuda di IKN Bobotnya Setara Berat 290 Gajah, Begini Penjelasan Pembuatnya

BANDUNG, iNewsBalikpapan.id - Patung Garuda yang akan dipasang di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur masih dalam proses pengerjaan. 

I Nyoman Nuarta yang mengerjakan patung tersebut menyebut patung itu setara dengan berat 290 gajah.

Baca Juga

Kabar Baik! IKN Dibuka untuk Umum Mulai Besok, Begini Tata Cara Berkunjungnya

Seniman asal Bali itu mengungkapkan, pengerjaan patung Garuda IKN Nusantara telah dimulai sejak 2023. Patung dibuat sesuai desain yang telah disepakati Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga

Mantan Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Dapat Konsesi Kelola Pelabuhan di Balikpapan 54 Tahun

"Pengerjaan dibagi menjadi 17 segmen. Saat ini pengerjaan bilah selubung tengah dilakukan," kata Nuarta, Rabu (19/7/2023).

Nuarta menjelaskan, patung Garuda IKN Nusantara terbuat dari bahan kuningan dan baja yang tahan cuaca. Dua bahan itu akan digabungkan dalam satu bilah selongsong yang nantinya akan disusun secara berjejer membentuk burung garuda. 

Baca Juga

Kaltim Jadi Magnet Investasi Baru, Agung Podomoro Siap Penuhi Kebutuhan Hunian

"Bahan antikarat beberapa waktu akan karatan dulu. Tapi lama-lama akan berubah. Ini kuningan ada campuran timah. Bahan dasar kan tembaga dicampur dan ada logam lain," ujar Nuarta.

Baca Juga

Biaya HUT RI di IKN Tembus Rp87 Miliar, Tahun Lalu di Jakarta Hanya Rp53 Miliar

Menurut Nuarta, patung Garuda IKN Nusantara ini berbeda dengan patung hasil karya dia sebelumnya.

Setidaknya dalam membuat patung tersebut dibutuhkan 4.854 bilah selubung. Dalam satu bilah selubung beratnya mencapai 0,3 ton. Apabila ditotal secara keseluruhan sekitar 1.456 ton. 

Baca Juga

Jelang HUT RI di IKN, Harga Sewa Alphard di Balikpapan Tembus Rp50 Juta per Hari

Dia memastikan pengerjaan selongsong ditargetkan rampung pada Januari 2024. Adapun untuk ketinggian selubung mencapai 77,7 meter.

"Berat total selubung ini bisa disamakan dengan berat 290 gajah. Dalam satu hari kami bisa memproduksi 70 bilah selubung," katanya.

Editor : Mukmin Azis