JAKARTA, iNewsBalikpapan.id -Simbol semangka semakin sering muncul setelah Israel mulai melancarkan serangan udara menjelang serangan darat ke Gaza pada Oktober 2023. Dari serangan tersebut, setidaknya terdapat 3.785 orang dinyatakan meninggal dunia di Gaza.
Kenapa semangka jadi simbol perlawanan Palestina menjadi pertanyaan yang sering bermunculan akhir-akhir ini. Gambar buah tersebut biasa ditemukan di poster-poster yang menampilkan kekacauan di Palestina maupun sebagai emoji.
Kenapa Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina?
Dilansir dari situs Aljazeera, Jumat (3/11/2023), semangka yang berwarna merah, hijau, putih, dan hitam saat dibelah memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina.
Semangka juga tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza, sehingga digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.
Digunakannya semangka sebagai simbol bendera Palestina saat ini bukan fenomena baru. Pada tahun 1967 atau ketika Israel berhasil menguasai Tepi Barat dan Gaza serta mencaplok Yerusalem Timur, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di Gaza dan mengkategorikan kegiatan tersebut sebagai tindak kriminal.
Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka. Semangka akhirnya muncul di mana, seperti lukisan, kaos, grafiti, poster, dan emoji media sosial.
Tak tinggal diam, pemerintah Israel pada tahun 1980 bahkan pernah menutup sebuah pameran di Galeri 79 di Ramallah yang menampilkan karya-karya seniman Sliman Mansour, Nabil Anani, dan Issam Badrl. Hal itu karena karya-karya yang dihasilkan merujuk pada bendera Palestina.
"Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, tetapi warnanya juga dilarang,” kata Sliman Mansour, dikutip iNews.id dari situs Time Magazine.
“Lalu Issam Badri bertanya, ‘Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?’ yang dijawab dengan marah oleh petugas, 'Itu akan disita.’ Bahkan jika Anda melukis semangka, itu akan disita,” kata Sliman Mansour.
Lalu pada tahun 1993, Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo. Bendera tersebut akhirnya diterima sebagai simbol otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan wilayah-wilayah lain.
Meskipun demikian, simbol semangka masih melekat di banyak orang sebagai bentuk perlawanan Palestina. Oleh sebab itu, seniman Khaled Hourani bahkan menciptakan kisah semangka untuk sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine pada tahun 2007.
Kemudian pada tahun 2013, ia mengisolasi satu cetakan dan menamainya The Colours of the Palestinian Flag, yang sejak saat itu telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.
Hingga pada tahun 2021, setelah pengadilan Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan digusur, gambar semangka semakin sering bermunculan.
Baru-baru ini, pengibaran bendera Palestina kembali dipermasalahkan. Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir menginstruksikan polisi untuk menyita bendera Palestina dari tempat-tempat umum.
Aturan ini diikuti dengan sebuah rancangan undang-undang yang melarang adanya bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara.
Sebagai tanggapan, Zazim, sebuah organisasi perdamaian Arab-Israel akar rumput memasang bendera Palestina dalam bentuk semangka di sekitar selusin taksi Tel Aviv.
"Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri kami," kata Amal Saad, seorang warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.
Itulah penjelasan kenapa semangka jadi simbol perlawanan Palestina? Semoga menjawab pertanyaanmu selama ini ya.
Editor : Mukmin Azis