GAZA, iNewsBalikpapan.id - Para pengungsi yang terjebak di Rumah Sakit Al Shifa Gaza akan memakamkan lebih dari 100 jenazah di kompleks fasilitas tersebut. Mereka tak bisa keluar dari lingkungan tersebut akibat dikepung tentara Israel.
Para korban tewas tersebut merupakan pasien yang tak bisa bertahan atau warga yang terkena tembakan maupun bom tentara Zionis Israel. Seperti diketahui, sejak beberapa hari terakhir tentara Israel membombardir kompleks RS Al Shifa serta mengepung dengan tank.
Sebanyak 32 orang meninggal dalam 3 hari terakhir di kompleks RS Al Shifa, termasuk bayi yang baru lahir.
Pejabat RS Al Shifa Ahmed Al Mokhallalati serta Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf Al Qidra mengatakan, dalam kesempatan terpisah, mengatakan pemakaman ini sangat berisiko karena bisa saja diserang tiba-tiba.
“Kami berencana menguburkan mereka hari ini di kuburan massal di dalam kompleks Al Shifa. Ini akan sangat berbahaya karena kami tidak mendapat perlindungan dari ICRC (Palang Merah),” ujarnya.
Dia menambahkan, penggalian sudah mulai dilakukan untuk memakamkan semua korban secara massal.
RS Al Shifa dalam kondisi kritis, baik peralatan medis, obat-obatan, maupun listrik. Pasien ditangani di koridor-koridor rumah sakit, bahkan tergeletak di lantai.
Selain itu banyak pasien yang dioperasi tak menggunakan anestesi karena habis, termasuk anak-anak. Jeritan dari pasien yang menahan rasa sakit merupakan suara yang biasa terdengar di fasilitas medis terbesar di Gaza tersebut belakangan ini.
Editor : Mukmin Azis