Dituding Minta Cerai karena Kurnia Meiga Sakit, Mantan Istri: Dia Suka Mabuk mabukan dan Selingkuh 

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Mantan istri Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Fathir, mengungkap alasan di balik perceraian mereka dengan sang legenda Timnas Indonesia. Dia menyebut bahwa mantan suaminya membuat dua kesalahan fatal.

Azhiera mengajukan perceraian dengan Meiga pada bulan Februari 2023 setelah sembilan tahun pernikahan. Awalnya, publik mengkritiknya karena meninggalkan Meiga yang sedang mengalami papiledema atau pembengkakan saraf optik mata akibat tekanan otak.

Baca Juga

Deretan Kiper Terbaik Indonesia Jago Menahan Penalti, Nomer 8 Jebolan Pondok Pesantren

Namun, Azhiera akhirnya membuka suara dalam podcast Youtube Denny Sumargo. Dia mengungkap bahwa alasan sebenarnya di balik perceraian dengan Meiga adalah karena perselingkuhan.

"Aku menutupi rahasia suami selama sembilan tahun pernikahan. Perselingkuhan (oleh Meiga) sudah berlebihan. Aku memiliki bukti, semua saksi hidup ada. Aku menangkapnya dengan tangan sendiri. Ini baru terungkap akhir-akhir ini," ujar Azhiera, dikutip dari kanal Youtube Denny Sumargo, pada Minggu (10/3/2024).

"Saat aku akan melahirkan anak kedua, pembantu kami diminta (oleh Meiga) untuk menjemput wanita lain, di rumah kami di Malang. Pembantu bercerita bahwa dia diminta menjemput wanita oleh abang, mereka dibawa ke rumah, dan abang bersama wanita itu berada di kamar. Aku sebenarnya tidak ingin mengungkap rahasia, tapi sudahlah," tambahnya.

"Yang fatal, aku menemukan dia menggunakan 5 handphone yang berbeda. Semuanya penuh dengan foto-foto. Jadi jika dikatakan bahwa aku tidak sabar, bagaimana aku bisa bertahan. Kalau mau bercerai, seharusnya dari dulu ketika dia masih 'jaya'," ungkap Azhiera.

Tidak hanya perselingkuhan yang membuat Azhiera kehilangan kesabarannya. Meiga juga ternyata seorang pecandu alkohol dan pernah tertangkap basah mertuanya dalam keadaan mabuk bersama teman-temannya pada tahun 2022, meskipun dalam kondisi sakit.

"Meiga memiliki kebiasaan minum alkohol, yang dimulai saat dia berusia 18 tahun. Bahkan ketika saya hamil enam bulan dengan anak ketiga kami, dia masih minum (alkohol). Meskipun kami tinggal di rumah orangtuaku, tapi kami tinggal terpisah di rumah lain," ujar Azhiera.

"Pada pukul 7 pagi, ayahku kebetulan masuk ke rumah. Dia bertanya kepada temannya. Ega (Meiga) melarikan diri ke dapur. Ayah saya ingin menjual GOR seharga 40 miliar rupiah untuk menyembuhkan Ega, karena begitu menyayanginya. Tentu saja, orangtua marah," katanya.

Tidak heran jika akhirnya Azhiera memenangkan hak asuh anak-anak mereka setelah perceraian. Hal ini dikarenakan perilaku buruk Meiga.

"Pengadilan memberikan hak asuh anak kepada saya seumur hidup karena mereka mengetahui keadaannya. Mereka tidak mengenal sosok asli idolanya. Banyak orang di Malang yang mengetahuinya. Bahkan pemain bola pun banyak yang tahu," ujar Azhiera.

"Secara logis, jika dia dikenal baik, pasti ada yang membantu selama dia sakit. Tapi, semua orang memilih mengabaikan karena mereka tahu di mana letak kesalahannya," tambahnya.

Dalam kesempatan di Youtube Melaney Ricardo, Meiga membantah bahwa dirinya sakit karena kecanduan alkohol. Dia mengklaim bahwa dia hanya sesekali mengonsumsi minuman keras.

"Aku makan sehat. Aku tidak terlalu peduli. Jadi, tidak munafik, aku pernah minum alkohol. Tapi tidak secara rutin setiap hari. Aku tidak menggunakan narkoba, itu tidak mungkin. Karena di mess ada pemeriksaan. Itu tidak mungkin," kata Meiga pada hari yang sama.

Mantan penjaga gawang Arema FC itu juga menjelaskan bahwa dia dan mantan istrinya berpisah secara damai. Dia juga meminta agar Azhiera tidak mencemarkan namanya dan memperkeruh suasana.

"Bolehkah saya meminta sesuatu? Kami memang tidak cocok lagi. Tolong jangan menghakimi dan mencemarkan nama baik saya. Karena bagaimanapun, dia adalah ibu dari anak-anak saya," tegas Kurnia Meiga.

"Kami masih bertemu (dengan anak-anak). Perceraian kami berjalan dengan baik. Tidak ada yang berhubungan dengan sakit. Kami berpisah dengan cara yang baik. Semua sudah berjalan lancar," tuturnya.
 

Editor : Sazili Mustofa