DUBAI, iNewsBalikpapan.id – Konflik Iran dan Israel makin memanas. Hal itu dipicu oleh serangan militer zionis terhadap kompleks Kedutaan Iran pekan lalu di Damaskus, Suriah, yang menewaskan sejumlah penasihat militer Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Teheran pun telah bersumpah untuk membalas serangan itu. Sementara Israel pada Jumat (12/4/2024) kemarin telah bersiap-siap menghadapi serangan yang mungkin dilancarkan Iran ataupun proksi-proksinya di Timur Tengah dalam waktu dekat.
Reuters pada Sabtu (13/4/2024) ini melansir, Iran mengembangkan serangkaian rudal balistik dan drone dalam program militer yang sudah lama mengkhawatirkan negara-negara Barat. Rudal-rudal tersebut menjadi bagian penting dari persenjataan yang dimiliki Teheran.
Menurut Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Iran saat ini dipersenjatai dengan rudal balistik dalam jumlah terbesar di kawasan Timur Tengah. Berikut beberapa perinciannya:
- Kantor berita semi-resmi Iran, ISNA, pada pekan ini menerbitkan beberapa gambar yang menunjukkan sembilan jenis rudal Iran. Rudal-rudal itu dikatakan dapat mencapai Israel. Rudal Sejil buatan Iran mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 17.000 km per jam dan dengan jangkauan 2.500 km. Jika digunakan Iran untuk menyerang Israel, rudal ini dapat mencapai Tel Aviv dalam tempo 6-9 menit. Perhitungan kasar itu diperoleh dengan asumsi bahwa jarak terdekat antara Iran dan kota itu adalah 1.718 km (menurut laman Distance Calculator). Berikutnya, rudal Kheibar punya jangkauan 2.000 km. Sementara rudal Haj Qasem yang memiliki jangkauan 1.400 km, dinamai dengan Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad, Irak, empat tahun lalu.
- Selain rudal, Iran juga menjadi produsen utama drone. Pada Agustus, Teheran mengatakan telah membuat drone buatan sendiri yang canggih bernama Mohajer-10 dengan jangkauan operasional 2.000 km dan mampu terbang hingga 24 jam dengan muatan hingga 300 kg.
- Iran menganggap rudal balistiknya sebagai kekuatan penting dalam upaya pencegahan konflik dan pembalasan terhadap Amerika Serikat, Israel, dan target-target potensial regional lainnya. Teheran membantah berupaya membuat senjata nuklir.
- Juni lalu, Iran menunjukkan rudal balistik hipersonik pertama buatan dalam negeri. Laporan kantor berita resmi Iran, IRNA mengungkapkan, rudal hipersonik itu dapat terbang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dan memiliki lintasan yang kompleks, sehingga sulit untuk dicegat.
- Meskipun mendapat tentangan dari AS dan Eropa, Iran menegaskan akan terus mengembangkan lebih lanjut program rudal pertahanannya.
- Asosiasi Pengendalian Senjata, sebuah organisasi nonpemerintah yang berbasis di Washington, AS, mengatakan bahwa program rudal Iran sebagian besar didasarkan pada rancangan Korea Utara dan Rusia, serta mendapat manfaat dari bantuan China.
- Masih menurut Asosiasi Pengendalian Senjata, Iran punya sejumlah rudal balistik jarak pendek dan menengah. Di antaranya adalah Shahab-1 yang memiliki perkiraan jangkauan 300 km; Zolfaghar dengan jangkauan 700 km, dan; Shahab-3 dengan jangkauan 800 hingga 1.000 km. Berikutnya, ada Emad-1, rudal yang sedang dikembangkan dengan jangkauan hingga 2.000 km, serta Sejil (yang juga dalam pengembangan) dengan jangkauan 1.500-2.500 km .
- Iran juga memiliki rudal jelajah seperti Kh-55, senjata berkemampuan nuklir yang diluncurkan dari udara dengan jangkauan hingga 3.000 km. Ada pula rudal antikapal canggih Khalid Farzh, dengan jangkauan sekitar 300 km (186 mil) dan mampu membawa hulu ledak seberat 1,1 ton.
Editor : Mukmin Azis