JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Pesawat Garuda Indonesia (GIA 1105) yang mengangkut 450 jemaah haji asal Gowa dan tergabung dalam kloter 5 Embarkasi Makassar terpaksa melakukan Return to Base (RTB) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makasaar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menjelaskan, keputusan RTB diambil Pilot in Command (PIC), tak berapa lama pesawat lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin. Proses itu lantaran diduga ada kerusakan pada salah satu mesin pesawat, setelah ada percikan api di salah satu mesin.
Menurutnya, keputusan RTB mempertimbangkan kendala mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Artinya, mesin pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebelum kembali beroperasi.
“Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT,” ujar Irfan.
“Dan hingga pernyataan ini disampaikan, seluruh penumpang tengah diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti,” paparnya.
Irfan memastikan, seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik, dan akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti.
Proses pendampingan jamaah menuju asrama melibatkan stakeholder kebandarudaraan terkait agar memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang terjaga dengan baik.
Sebelumnya, GA-1105 yang dioperasikan dengan armada B747-400 diberangkatkan dari Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15:30 LT dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 LT.
Penerbangan tersebut mengangkut sedikitnya 450 penumpang, yang merupakan rombongan calon jamaah haji asal embarkasi Makassar, serta 18 awak pesawat.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada seluruh jamaah Haji pada penerbangan tersebut dan juga Kementerian Agama RI selaku penyelenggara haji. Garuda Indonesia tengah melakukan koordinasi intensif kepada pihak-pihak terkait guna memastikan tindak lanjut penanganan jamaah untuk dapat kembali melanjutkan perjalanan,” jelasnya.
Editor : Mukmin Azis