get app
inews
Aa Text
Read Next : Kritik Adalah Vitamin bagi Demokrasi, Cagub Kaltim Diminta Hadapi dengan Tenang Bukan Playing Victim

Dinasti Politik Ancam Demokrasi Kaltim, DEEP Ingatkan Warga Pilih Pemimpin yang Kompeten

Rabu, 20 November 2024 | 12:21 WIB
header img
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan memilih pemimpin yang benar-benar berkompeten. Foto: Ilustrasi

BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id- Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan memilih pemimpin yang benar-benar berkompeten dan peduli pada kepentingan rakyat banyak, bukan hanya kepentingan keluarga atau kelompok tertentu.

hal ini menyusul fenomena Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim)  diwarnai dengan isu dinasti politik. Masyarakat diminta tidak mendukung dinasti politik.

"Jika menginginkan perbaikan ke masa depan. Masyarakat semestinya tidak mendukung politik dinasti politik di Kaltim," kata dia secara tegas.

Salah satu calon Pilgub Kaltim, Rudi Mas'ud dikenal sebagai politisi yang memiliki banyak kerabat dengan jabatan di Kaltim. Kakak Rudi, Hasanudin Mas’ud, menjabat sebagai Ketua DPRD Kaltim.

Dua saudara lainnya, yakni Rahmad Mas’ud sebagai Walikota Balikpapan. Ada juga Abdul Gafur Mas’ud sebagai mantan Bupati Penajam Paser Utara yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa tahun yang lalu.

Neni mencontohkan karakter dasar dinasti politik adalah mengutamakan kepentingan pribadi. Dia mencontohkan dengan perbuatan menaruh posisi atau jabatan publik bukan atas dasar kemampuan kerja. Hal yang dilakukan justru menaruh sanak kerabat dalam posisi atau jabatan tertentu. Ujungnya untuk memperkaya diri sendiri.

"Dari sini akhirnya bermain proyek untuk menguntungkan kelompoknya saja. Hal ini erat dengan KKN," kata dia menambahkan.

Di sisi lain, Neni juga menyinggung kualitas demokrasi. Dia memastikan adanya politik dinasti akan membuat demokrasi menjadi tak sehat. Karena orientasi jabatan bukan untuk melayani publik, tapi justru untuk menguntungkan kelompoknya sendiri.

"Jadi memang dinasti politik akan membuat demokrasi tak sehat. Masyarakat mesti cerdas untuk bersikap menolak politik dinasti," ucap dia.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut