get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara: Awas! Pelatih Korut Ngaku Sudah Kantongi Kekuatan

Timnas Indonesia Kena Sanksi FIFA: Denda Rp400 Juta dan Pengurangan Kuota Penonton

Minggu, 11 Mei 2025 | 16:44 WIB
header img
Timnas Indonesia mendapat hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). (Foto: IMG/Aldhi Chandra)

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id – Kabar tak mengenakkan datang bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Timnas Indonesia resmi dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akibat ulah sebagian oknum suporter yang melakukan tindakan diskriminatif saat laga kontra Bahrain, 25 Maret 2025 lalu.

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) menerima surat resmi dari FIFA yang merujuk pada Pasal 18 terkait tindakan diskriminasi. Hukuman yang dijatuhkan tak main-main yakni denda hampir Rp400 juta serta pembatasan jumlah penontonpada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China, 5 Juni mendatang.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi di tribun utara dan selatan Stadion, tepatnya di sektor 19 pada menit ke-80 pertandingan.

“Sekitar 200 suporter meneriakkan slogan yang bernuansa xenofobia. Hal ini bertentangan dengan prinsip kesetaraan FIFA,” ujar Arya, Minggu (11/5/2025).

Berdasarkan laporan sistem pengawasan FIFA, perilaku tersebut dianggap melanggar nilai-nilai dasar sepak bola yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan antikekerasan. Akibatnya, PSSI harus menutup sekitar 15 persen kapasitas stadion, terutama di area belakang gawang yang menjadi sumber insiden.

Namun, FIFA memberikan opsi, kursi-kursi yang ditutup masih boleh diisi oleh komunitas tertentu seperti pelajar, perempuan, keluarga, atau kelompok pendukung anti-diskriminasi, dengan syarat membawa spanduk bertema edukatif dan anti-ujaran kebencian.

Tak hanya sanksi, FIFA juga menuntut PSSI menyusun rencana tempat duduk secara rinci dan mengirimkannya 10 hari sebelum laga. Di samping itu, PSSI diminta membuat rencana komprehensif untuk memberantas tindakan diskriminasi di sepak bola nasional.

“Ini jadi pekerjaan rumah besar buat kita semua. Kita harus ambil tanggung jawab kolektif. Tak boleh ada lagi rasisme, hate speech, atau ujaran kebencian di stadion,” tegas Arya.

Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa atmosfer stadion harus tetap menjadi ruang aman, inklusif, dan mendidik—bukan arena penyebaran kebencian. Semangat sportivitas dan rasa hormat antarbangsa kini menjadi taruhan, tak hanya bagi PSSI, tapi bagi seluruh suporter sepak bola Indonesia.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut