Update Kecelakaan Pesawat Air India: 244 Orang Dilaporkan Tewas

AHMEDABAD, iNewsBalikpapan.id – Duka mendalam menyelimuti India setelah sebuah pesawat Air India mengalami kecelakaan fatal pada Kamis (12/6/2025). Boeing 787-8 Dreamliner itu jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, Gujarat.

Mengutip laporan Indian Express, kepolisian setempat mengonfirmasi seluruh 244 orang di dalam pesawat tewas dalam insiden tersebut. Pesawat yang dijadwalkan terbang menuju London itu mengangkut 232 penumpang dan 12 kru.

Baca Juga

Telat Boarding 10 Menit, Mahasiswi Ini Selamat dari Kecelakaan Maut Pesawat Air India

Kepala Direktorat Penerbangan Sipil India, Faiz Ahmed Kidwai, menjelaskan bahwa pesawat jatuh di wilayah permukiman padat Meghani Nagar, tak lama setelah mengudara.

"Pesawat membawa 244 orang, terdiri atas 232 penumpang dan 12 kru," ungkap Kidwai kepada Associated Press (AP), sekaligus meralat laporan awal media lokal yang menyebutkan total penumpang 242 orang.

Situs pelacakan penerbangan Flight Radar24 mencatat, sinyal pesawat hilang hanya beberapa detik setelah lepas landas, saat berada di ketinggian sekitar 625 kaki. Tak lama kemudian, terdengar ledakan keras disusul kepulan asap hitam tebal yang membubung ke langit.

Baca Juga

MENCEKAM Penumpang yang Selamat Ungkap Kondisi Buruk Pesawat Air India 2 Jam Sebelum Jatuh

Menteri Penerbangan Sipil India, Ram Mohan Naidu, mengonfirmasi bahwa lokasi jatuhnya pesawat berada di luar batas bandara.

"Kami dalam keadaan siaga tertinggi. Saya pribadi memantau situasi dan telah mengarahkan semua badan penerbangan dan tanggap darurat untuk melakukan tindakan cepat dan terkoordinasi," ujarnya.

Saat ini, penyelidikan resmi sedang dilakukan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB). Di bawah naungan Kementerian Penerbangan Sipil, AAIB bertanggung jawab mengklasifikasi dan menyelidiki setiap kecelakaan atau insiden serius yang terjadi di wilayah udara India.

Lembaga tersebut akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan memberikan rekomendasi demi peningkatan keselamatan penerbangan di masa depan.

Editor : Mukmin Azis