IAEA: Serangan ke PLTN Iran Bisa Picu Bencana Nuklir seperti Chernobyl

NEW YORK, iNewsBalikpapan.id — Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memperingatkan potensi bencana nuklir besar-besaran jika terjadi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr.
Peringatan ini disampaikan menyusul meningkatnya tensi konflik antara Israel dan Iran, yang memicu kekhawatiran global akan kemungkinan eskalasi militer terhadap instalasi nuklir sipil.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa serangan terhadap PLTN bukan hanya ancaman politik, tetapi juga berisiko menimbulkan pelepasan radioaktif skala besar yang berdampak lintas batas.
“Jika PLTN Bushehr diserang, inti reaktor bisa meleleh. Ini bisa memicu pelepasan radiasi seperti di Chernobyl dan Fukushima,” kata Grossi di Markas Besar PBB, New York, dikutip dari Sputnik, Sabtu (21/6/2025).
Grossi mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir, sejumlah negara tetangga Iran menghubungi IAEA karena khawatir dampak serangan akan menjangkau wilayah mereka.
“Dalam skenario terburuk, dibutuhkan evakuasi massal, penampungan darurat, dan pemberian iodium stabil. Radiasi bisa menjangkau radius ratusan kilometer,” tegasnya.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Amerika Serikat mengenai keterlibatan langsung dalam serangan ke fasilitas nuklir Iran, wacana tersebut sudah cukup menimbulkan keresahan internasional. Israel sendiri diketahui aktif melakukan serangan militer ke wilayah Iran sejak 13 Juni 2025.
Grossi mendesak semua pihak menahan diri dan tidak menjadikan infrastruktur sipil sebagai target militer.
Di sisi lain, Grossi juga menegaskan bahwa Iran belum bisa memproduksi senjata nuklir selama tetap diawasi oleh inspektur internasional. Menurutnya, jalur diplomasi masih terbuka lebar jika semua pihak mau duduk bersama.
“Solusi diplomatik memungkinkan, jika ada kemauan politik. Unsur kesepakatannya sudah dibahas. Sekarang tinggal keberanian untuk menyepakatinya,” ujar Grossi.
Editor : Mukmin Azis