Pangkalan Kapal Selam Nuklir Rusia Rusak Akibat Gempa Dahsyat di Kamchatka

WASHINGTON, iNewsBalikpapan.id – Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,8 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025) lalu, ternyata berdampak signifikan pada fasilitas militer strategis Rusia. Salah satu yang terdampak adalah Pangkalan Kapal Selam Nuklir Rybachiy, yang terletak di pesisir Timur Jauh Rusia.
Laporan kerusakan tersebut terungkap melalui citra satelit dari Planet Labs PBC yang diterbitkan oleh The New York Times, Senin (4/8/2025). Gambar memperlihatkan bahwa sebagian dermaga apung terlepas dari titik jangkar akibat guncangan gempa. Meski demikian, tidak terlihat kerusakan berat pada fasilitas utama lainnya.
Pangkalan Kapal Selam Rybachiy diketahui merupakan markas vital bagi Armada Pasifik Rusia, yang menjadi basis pemeliharaan, penempatan, dan pengoperasian kapal selam bertenaga nuklir milik militer Rusia. Pangkalan ini menjadi pusat kekuatan bawah laut Rusia di wilayah Pasifik dan sangat dijaga ketat.
Kerusakan dermaga ini memunculkan kekhawatiran akan gangguan logistik dan operasional militer Rusia, terutama dalam konteks ketegangan geopolitik yang masih berlangsung di beberapa kawasan dunia.
Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar resmi terkait laporan kerusakan tersebut. Pemerintah Rusia juga belum mengeluarkan laporan rinci mengenai dampak gempa terbesar di wilayah Kamchatka sejak 1952 itu.
Sebelumnya, gempa kuat ini juga memicu gelombang tsunami hingga setinggi 4 meter yang menerjang beberapa kawasan pesisir Rusia. Meski tak ada laporan korban jiwa, otoritas internasional menyatakan peringatan tsunami telah menjangkau negara-negara di Pasifik Selatan, termasuk Chili dan Polinesia Prancis.
Kamchatka dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara seismik di dunia, berada di zona Cincin Api Pasifik. Selain menjadi kawasan rawan bencana, Kamchatka juga menjadi area strategis pertahanan Rusia, terutama karena lokasinya yang menghadap langsung ke Samudra Pasifik dan dekat dengan Amerika Serikat.
Meski tidak berdampak langsung pada operasi kapal selam nuklir, laporan ini membuka mata dunia akan kerentanan fasilitas militer penting terhadap bencana alam ekstrem.
Pemerintah dan masyarakat internasional kini menanti tanggapan resmi Rusia terkait kondisi terkini pangkalan militer mereka pascagempa.
Editor : Mukmin Azis