Kamchatka, Zona Megathrust Rusia Diguncang Gempa Dahsyat Magnitudo 7,8

MOSKOW, iNewsBalikpapan.id - Rusia diguncang gempa magnitudo 7,8 di Semenanjung Kamchatka, Rusia, Jumat (19/9/2025) pagi WIB. Wilayah tersebut merupakan zona megathrust paling ganas di Cincin Api.

Gempa dahsyat itu diikuti peringatan tsunami di bagian utara dari Pusat Peringatan Tsunami Nasional Amerika Serikat (AS) di Palmer, Negara Bagian Alaska.

Baca Juga

Talaud Sulawesi Utara Diguncang Gempa Magnitudo 7,6, Dipicu Zona Megathrust Filipina

Dalam video yang diunggah di Telegram, lampu dan perabotan dapur bergoyang selama gempa. Dalam gambar lainnya, warga Kamchatka berkumpul di jalanan untuk menyelamatkan diri.

Kamchatka, Rusia di zona Cincin Api. (foto: TASS)

Baca Juga

Gempa Magnitudo 4,0 Guncang Malang Jawa Timur

Otoritas Kamchatka menyatakan sejauh ini belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.

"Belum ada laporan kerusakan yang diterima," kata Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, di Telegram.

Namun, beberapa pejabat wilayah Rusia melaporkan gempa dahsyat tersebut telah memicu gelombang tsunami hingga 62 sentimeter di sepanjang pantai semenanjung.

Baca Juga

Gempa Terkini Magnitudo 5,6 Guncang Bengkulu Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

Otoritas Rusia telah mengaktifkan peringatan tsunami untuk Kepulauan Kuril yang disengketakan dengan Jepang.

Kamchatka terletak di daerah yang sangat rawan gempa dan kawasan paling aktif di dunia. Semenanjung itu dikelilingi rangkaian gunung api yang membentuk Busur Vulkanik Kuril Kamchatka sepanjang 2.000 kilometer.

Terdapat 29 gunung api aktif di wilayah tersebut dari total 160 gunung yang ada. Salah satunya adalah Kluchevskoi yang merupakan gunung berapi terbesar di Eurasia.

Baca Juga

Gempa Magnitudo 6,5 di Tuban Rusak Puluhan Bangunan

Dalam sepekan terakhir, setidaknya dua gempa bermagnitudo lebih dari 7 mengguncang wilayah itu.

Gempa ini terjadi setelah guncangan dahsyat bermagnitudo 8,8 yang mengguncang wilayah yang sama pada Juli lalu, salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat di dunia. 

Editor : Abriandi