get app
inews
Aa Text
Read Next : Juru Bicara IKN: Kebakaran di Hunian Pekerja Berhasil Diatasi, Pekerja Dipindahkan ke Tower Lain

PAMA Luncurkan Eco-Edu Forest di IKN, 12 Rusa Sambar Dilepasliarkan

Kamis, 27 November 2025 | 11:13 WIB
header img
PAMA Luncurkan Eco-Edu Forest di IKN, sebanyak 12 Rusa Sambar Dilepasliarkan. Foto: ist

NUSANTARA, iNewsBalikpapan.id – Upaya memperkuat ekosistem hutan hujan tropis di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus digencarkan. Penanaman pohon endemik dan pelepasliaran sebanyak 12 ekor rusa sambar di kawasan Wanagama Nusantara salah satunya. Ini menjadi awal penting dalam peluncuran program konservasi dan pendidikan kehutanan bertajuk PAMA Eco-Edu Forest, Kamis (20/11/2025). 

Program ini merupakan kolaborasi antara PT Pamapersada Nusantara (PAMA), Otorita IKN, Kementerian Kehutanan RI, Universitas Gadjah Mada (UGM), pemerintah daerah serta masyarakat setempat.

Kegiatan diawali dengan tarian tradisional Kalimantan oleh siswa SMK 1 Balikpapan binaan PAMA, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan rusa sambar (Cervus unicolor) dan penanaman pohon endemik. Rusa sambar dipilih karena merupakan satwa asli Kalimantan yang dinilai ideal untuk membantu pemulihan populasi satwa liar di wilayah hutan IKN.

Direktur PT PAMA Abdul Nasir Maksum menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Eco-Edu Forest kami bangun sebagai laboratorium alam, ruang tumbuhnya ilmu pengetahuan dan kesadaran ekologis. Keberhasilan konservasi hanya mungkin tercapai jika dikerjakan bersama,” katanya.

Ditambahkannya, peluncuran PAMA Eco-Edu Forest menjadi bagian utama rangkaian acara. Program ini disiapkan sebagai pusat riset, ruang edukasi, serta area restorasi ekosistem di lahan seluas 100 hektare di Wanagama Nusantara. Di kawasan ini akan berlangsung kegiatan konservasi satwa, penanaman spesies pohon lokal, hingga riset partisipatif bersama masyarakat.

“Inisiatif ini juga sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan yang diusung Otorita IKN, termasuk integrasi riset, pendidikan, konservasi, dan pelibatan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyebut bahwa program ini dapat menjadi model kolaborasi riset dan restorasi hutan yang ideal.

“Pendekatan berbasis ilmiah dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lanskap hutan. Kami berharap kawasan ini melahirkan inovasi dan SDM unggul bidang kehutanan,” ujarnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut