BALIKPAPAN, iNews.id – Memasuki Mei 2022, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil merealisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) barang dan jasa industri hulu migas sebesar 63 persen. Capaian tersebut lebih tinggi dibanding target pemerintah sebesar 57 persen pada tahun 2022.
Secara nominal, jumlah pengadaan barang dan jasa tahun ini diperkirakan sebesar US$5.200 juta atau setara dengan Rp75 triliun. Menurut Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko, jika komitmen TKDN 2022 dapat terealisasi, maka akan ada sekitar Rp45 triliun pengadaan barang/jasa yang dinikmati oleh industri nasional.
“SKK Migas terus berkomitmen agar TKDN di sektor hulu migas nasional terus meningkat. Program pembinaan dan penilaian telah melahirkan banyak industri pabrikan yang berhasil mensubstitusi produk-produk impor,” ungkapnya di sela kegiatan Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional wilayah Kalsul di Balikpapan, Selasa (21/6/2022).
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menimpali, bahwa pihaknya bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus berkomitmen meningkatkan kapasitas dan pendampingan usaha melalui program pengembangan masyarakat. Tujuannya tak lain guna meningkatkan daya saing pemasok nasional.
Dengan demikian, masyarakat di wilayah operasi mempu memenuhi kualifikasi dan standarisasi kegiatan usaha di sektor penunjang migas.
"Ini merupakan kesempatan bagi industri nasional untuk menjadi raja di negeri sendiri dalam men-support keberadaan sektor hulu. Di sisi lain juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, pemerintah daerah sekaligus APBN," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengakui begitu besarnya kontribusi industri hulu migas bagi perekonomian masyarakat daerah. Di kota Bontang misalnya, kata Dia dulu hanya didominasi oleh rawa. Namun, kini tumbuh pesat menjadi salah satu tujuan wisata.
Selain itu, masih banyak lagi perekonomian masyarakat sekitar daerah operasional yang bertumbuh melalui usaha-usaha binaan SKK Migas dan KKKS sehingga turut menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Program yang dilakukan oleh industri hulu migas sangat membantu Pemerintah Provinsi dalam membangun daerah dan memajukan masyakat,” tukas Isran.
Masih dalam rangkaian kegiatan pertemuan stakeholder industri hulu migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim turut menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung peningkatan TKDN melalui proyek-proyek yang digarap.
Hingga Mei 2022, pencapaian Realisasi TKDN Gabungan Komitmen Pengadaan PHI mencapai 70,48 persen dengan nilai hampir Rp6 triliun. Sedangkan realisasi TKDN Gabungan Capaian hasil verifikasi, mencapai 54.19 persen atau senilai hampir Rp2 triliun.
"Kami pun melakukan beragam inovasi dan memberikan support terhadap industri lokal sehingga mampu menghasilkan produk dalam negeri dengan standar internasional dan sumber daya manusia lokal yang handal," tutupnya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait