MANILA, iNews.id - Mantan Presiden Filipina Fidel Valdez Ramos meninggal dunia pada Minggu (31/7/2022) pada usia 94 tahun. Ramos adalah seorang tentara selama perang Korea dan Vietnam yang masuk ke arena politik dari peran pejabat tinggi keamanan di era kediktatoran Ferdinand Marcos Sr.
Ramos menjadi pahlawan bagi banyak orang karena membelot dari pemerintahan Marcos, di mana ia memimpin kepolisian nasional, mendorong kejatuhan sang diktator selama pemberontakan rakyat melawan sang diktator pada 1986.
Namun, yang lain tidak akan memaafkan atau melupakan perannya dalam menegakkan darurat militer di bawah rezim Marcos.
Ramos menang tipis dalam pemilihan umum pada 1992 untuk menggantikan pemimpin People Power Corazon Aquino yang menggulingkan Marcos. Masa kepresidenannya dikenang sebagai periode perdamaian, stabilitas dan pertumbuhan.
"Keluarga kami berbagi duka dengan rakyat Filipina pada hari yang menyedihkan ini. Kami tidak hanya kehilangan pemimpin yang baik tetapi juga anggota keluarga," kata putra Marcos, Presiden Ferdinand Marcos Jr yang baru terpilih, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
"Warisan kepresidenannya akan selalu dihargai dan akan selamanya diabadikan di hati bangsa kita yang bersyukur."
Dikenal sebagai FVR, Ramos menghadiri Akademi Militer Amerika Serikat (AS) di West Point dan bertempur dalam Perang Korea pada 1950-an sebagai pemimpin peleton. Dia bertugas pada akhir 1960-an di Vietnam sebagai pemimpin Kelompok Aksi Sipil Filipina.
Ramos memegang setiap pangkat di tentara Filipina dari letnan dua hingga panglima tertinggi. Dia tidak pernah kehilangan sikap militer dan kesombongannya, berkali-kali membual "Tidak ada pekerjaan lunak untuk Ramos."
Putra mantan diplomat itu menjadi satu-satunya pemimpin penganut Metodis di negara berpenduduk mayoritas Katolik Roma itu.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait