JAKARTA,iNews.id - Pejabat korupsi di Indonesia tentunya masyarakat sudah tak kaget. Sudah banyak tokoh dan pejabat di Indonesia yang tersandung kasus korupsi.
Tetapi ada juga tokoh Indonesia yang anti korupsi dan berintegritas tinggi loh. Mereka memegang teguh sikap jujur meskipun dihadang berbagai godaan dari uang hingga wanita.
Berikut adalah tokoh-tokoh Indonesia teladan antikorupsi di Indonesia dilansir beragam sumber, Minggu (31/7/2022).
1. Hoegeng Imam Santoso
Hoegeng sudah dikenal masyarakat Indonesia sebagai seorang polisi jujur. Pria yang pernah menjadi Kepala Kepolisian Indonesia pada 1968 sampai 1971 ini tidak mempan disogok dan sangat menjunjung tinggi kejujuran.
Hoegeng sering sekali menerima banyak godaan suap saat menangani berbagai kasus. Salah satunya, ia pernah dirayu pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang terlibat dalam perkara penyelundupan.
Alih-alih mengajak berdamai, pengusaha tersebut justru memberikan Hoegeng berbagai barang dan hadiah mewah. Sudah dapat dipastikan, Hoegeng menolak mentah-mentah pemberian itu dan tetap memproses kasus tersebut. Di sisi lain, sikap antisuap dan antikorupsinya itulah yang membuat Hoegeng memiliki karier cemerlang di Indonesia, hingga dipercaya Soeharto sebagai Kapolri.
Indonesia mempunyai ikon antikorupsi bernama Baharuddin Lopa. Melansir laman Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, Baharuddin adalah seorang Jaksa Agung yang tidak pernah pandang bulu dalam menegakkan hukum di Indonesia. Ia menjabat sebagai Jaksa Agung Indonesia pada 6 Juni 2001 sampai ia mengembuskan napas terakhir di tanggal 3 Juli 2001.
Semasa hidupnya, Baharuddin Lopa dikenal tidak sedikit pun mempunyai rasa takut akan kasus-kasus yang ditanganinya dalam memberantas korupsi. Meskipun tak lama menjabat sebagai Jaksa Agung, namun Lopa berhasil mendorong Kejaksaan Agung untuk segera menuntaskan perkara korupsi dan mencatat pengusaha-pengusaha berat yang terlibat dalam KKN.
3. Mar’ie Muhammad
Mar’ie adalah mantan Menteri Keuangan pada masa Kabinet Pembangunan IV. Ia diangkat sebagai menteri pada 17 Maret 1993 oleh Presiden Soeharto. Pria asal Surabaya yang lahir pada 3 April 1939 ini dijuluki Mr. Clean lantaran mampu mempertahankan prinsipnya yang antikorupsi.
Melansir laman resmi Kementerian Keuangan, Mar’ie menolak adanya dana taktis dan anggaran perjalanan dinas yang dinilainya terlalu besar. Ada beberapa kebijakan yang dilakukan Mar’ie selama menjabat dan dipandang sangat menyehatkan sektor perbankan.
Contohnya adalah meningkatkan kolektibilitas kredit yang disalurkan dan setiap kredit yang diberikan wajib diawasi betul penggunaannya (tanpa mencampuri urusan internal si pemegang kredit). Ia juga menekankan bahwa pemberian kredit wajib diterapkan sesuai kaidah perbankan yang sesuai dan sehat.
Proklamator dan Wakil Presiden pertama Indonesia, Bung Hatta, juga layak dijadikan teladan dengan semangat antikorupsi tinggi. Hatta disebut memiliki kepribadian yang sangat sederhana, jujur, dan bijaksana.
Ia pernah disodorkan uang yang merupakan sisa dana nonbujeter guna keperluan operasionalnya selama menjabat sebagai wapres. Namun, Hatta menolak hal tersebut dan lebih memilih mengembalikannya kepada negara. Hatta menyadari bahwa dana itu bukanlah hak dirinya sehinga ia tidak menerimanya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait