Menjadi mualaf membuatnya kehilangan sang suami. Yuliana kini menjadi orangtua tunggal dari empat anak yang masih kecil. Bahkan si sulung pun masih berusia 13 tahun.
Anehnya, meski harus memikul tanggung jawab mendidik, membimbing, membiayai, dan membesarkan anak-anaknya sendirian, Yuliana tidak pernah takut hidup kekurangan. Dia yakin keputusannya menjadi mualaf tidak akan mengurangi rezeki dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Saya yakin banget kita enggak akan lapar. Yang penting mintanya sama Allah, jangan sama manusia. Alhamdulillah-nya, masya Allah, sampai detik ini saya dan anak saya enggak pernah enggak makan," ungkapnya.
Tidak sendirian, keempat anak Yuliana pun turut bersyahadat dan menjadi mualaf. Bahkan salah satu anaknya sangat antusias menyaksikannya bersyahadat. Rupanya momen ini memang sudah dinanti-nantikan oleh sang anak sejak lama.
"Sebelum saya mualaf, anak saya sempat tiba-tiba ngajak jadi Muslim. Katanya Islam enak, dia sering ngaji dan dapat makanan, ibu-ibunya juga baik. Namanya anak-anak ya polos banget. Di situ saya belum mendapat hidayah. Makanya pas saya bilang mau masuk Islam, dia antusias dan senang banget," ceritanya.
Yuliana mengaku merasa sangat damai dan bahagia setelah masuk Islam, apalagi saat melaksanakan puasa Ramadhan pertamanya pada 2019.
"Itu saya benar-benar menikmati sekali sebagai Muslim dan yang saya juga nikmati itu tarawih. Momen Ramadhan ini masya Allah," ucapnya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait