Siti menduga jika anaknya tewas karena dianiaya saat berada di pesantren.
"Diduga tindak kekerasan, namanya Albar Mahdi. Sudah dikubur," katanya.
Lebih lanjut Siti mengatakan, pihaknya belum melakukan visum terhadap jenazah serta belum melapor ke polisi atas dugaan penganiayaan ini.
"Belum lapor polisi, karena menyangkut lembaga besar pak, saya mohon bapak bantu kami" kata dia.
Dari keterangan keluarga korban, saat dimakamkan, harus mengganti dua kali kain kafan lantaran masih keluar darah.
"Saat dimakamkan kafannya banyak darah, kepalanya ada darah, harus ganti kafan dua kali," kata salah seorang kerabat Soimah di lokasi.
Hotman Paris meminta Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta untuk mengusut kematian yang diduga karena dianiaya.
"Mohon segera dilakukan penyelidikan atas meninggalnya anak Ibu Soimah. Saya melihat fotonya meninggalnya sangat mengerikan. Diduga penganiayan," kata Hotman.
"Mohon Pak Kapolda Jawa Timur menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan," katanya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait