JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Pneumonia atau radang paru- paru dalam kasusnya mudah menyerang bayi, balita, atau anak-anak dikarenakan tingkat kekebalan yang rendah.
Radang paru-paru merupakan infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam siapapun terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.
Ancama anak-anak didasari faktor-faktor risiko, seperti asap rokok, asap atau debu di dalam rumah, masa ASI yang sedikit dan sebentar, kurangnya gizi, imunisasi tidak lengkap, berat lahir yang rendah, serta penyakit kronik dan lainnya.
Pneumonia sendiri disebabkan oleh Virus, seperti flu atau RSV (respiratory syncytial virus), menyebabkan sebagian besar kasus pneumonia. Anak-anak dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus biasanya memiliki gejala yang terjadi seiring berjalannya waktu dan cenderung ringan.
Bakteri jarang dapat menyebabkan pneumonia. Saat hal tersebut terjadi, anak biasanya lebih cepat sakit, dimulai dengan demam tinggi mendadak, batuk, dan terkadang napas cepat. Jenis pneumonia bakteri termasuk pneumonia pneumokokus, pneumonia mikoplasma, dan pertusis.
Ada beberapa gejala pneumonia pada anak, antara lain.
1. Demam
2. Batuk
3. Panas dingin
4. Pernapasan cepat
5. Bernapas dengan suara mendengus atau mengi
6. Bekerja keras untuk bernapas
7. Muntah
8. Nyeri dada
9. Sakit perut
10. Menjadi kurang aktif
11. Kehilangan nafsu makan (pada anak yang lebih besar) atau kurang makan (pada bayi)
Untuk mencegah anak terkena pneumonia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Berikut ulasannya.
1. Berikan ASI eksklusif pada anak, sedapat mungkin hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan menyusui ditambah MPASI selama 2 tahun
2. Cegah anak terpapar rokok dan polusi udara
3. Imunisasi sesuai jadwal, terutama imunisasi DTP-Hib, Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV), dan influenza
4. Jaga kebersihan antara lain dengan cuci tangan, membersihkan mainan (terutama mainan yang digunakan bersama), tidak berbagi peralatan makan seperti gelas/sedotan/dan sebagainya
5. Memberikan asupan nutrisi yang baik, cukup, serta sesuai dengan usia anak
6. Menghindari orang yang sedang sakit
7. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta
8. Memanfaatkan buku KIA untuk mendapatkan informasi kesehatan anak
9. Selama pandemi COVID-19 selalu meningkatkan kewaspadaan dan sedapat mungkin melakukan 6M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi, serta melakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter dan kebijakan pemerintah.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait