BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id - Angka pernikahan dini atau melibatkan pasangan yang masih berusia dibawah 19 tahun di Kota Balikpapan mengalami penurunan.
"Untuk di Balikpapan dari laporan yang kami terima dari Kementerian Agama itu tidak banyak," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan Alwiati, Kamis (16/2/2023).
Meski menyebutkan mengalami penurunan, dirinya tidak menjelaskan secara rinci berapa data penurunan angka pernikahan dini.
Ia menjelaskan bahwa dirinya juga tidak bisa memastikan, apakah penurunan tersebut karena masyarakat yang tidak berani melapor atau karena memang masyarakat sudah benar-benar paham.
"Jangan sampai orang tidak banyak lapor karena daripada repot-repot lebih memilih untuk nikah siri saja. Tapi nikah siri ini kan tidak ada status, itu yang kita tidak inginkan," ujarnya.
Dia melanjutkan, khusus yang menikah di bawah 19 tahun harus mendapatkan pendampingan dari Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga). Pendampingan tersebut tidak hanya diberikan kepada anaknya tapi juga kepada orang tuanya.
Hal ini dilakukan supaya orang tuanya itu siap, kalaupun ini terpaksa untuk dilakukan pernikahan, orang tuanya di kedua belah pihak harus siap menerima anaknya ketika sudah punya anak.
Hal ini yang terus disosialisasikan karena pasangan yang akan menikah dini harus melapor ke Kementerian Agama untuk mendapatkan rekomendasi dan untuk menikah.
"Dengan upaya seperti itu kita bisa menekan, kalau bisa dia masih bisa sekolah dulu baru nikah aja, kita akan arahkan. Tapi kamu kalau tidak bisa ya kita siapkan," katanya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait
