BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) tepatnya di daerah Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan berdampak terhadap meningkatnya jumlah penduduk yang bermigrasi ke beberapa daerah di wilayah ini termasuk di Kota Balikpapan.
Dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan mencatat, jumlah penduduk pada tahun 2022 ini mengalami peningkatan sebanyak 6 ribu jiwa. Yaitu sebelumnya hanya 704.110 jiwa lebih dan saat ini telah mencapai 710.000 jiwa.
Peningkatan jumlah penduduk ini juga berpotensi mendorong peningkatan kebutuhan bahan pokok di Kota Balikpapan sebagai penyangga ibu kota negara yang baru.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi kenaikan kebutuhan bahan pokok.
Haemusri Umar, Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan mengatakan Kota Balikpapan sebagai daerah penyangga IKN telah melakukan persiapan diantaranya melakukan revitalisasi pasar tradisional serta meningkatkan kerjasama dengan daerah penghasil bahan pokok.
"Kami melakukan revitalisasi pasar tradisional, Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari, serta melakukan kerjasama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok seperti Jawa dan Sulawesi," kata Haemusri kepada wartawan, Senin (13/3/2023).
Ia menjelaskan saat ini, Berdasarkan kajian dan analisa terkait sektor perdagangan yang telah dilakukan, bahwa 85 persen kebutuhan bahan pokok Balikpapan masih disuplai dari daerah lain diantaranya Sulawesi dan Jawa.
Untuk itu, pemerintah kota juga berencana membangun pasar Induk yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 5,5, Kecamatan Balikpapan Utara.
"Langkah yang nantinya akan dilakukan oleh Pemkot Balikpapan terkait hal tersebut adalah menugaskan Perumda Balikpapan untuk melakukan kerja sama dengan distributor di daerah pemasok kebutuhan bahan pokok di Sulawesi dan Jawa," ujarnya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait