DOHA, iNewsBalikpapan.id - Juru Bicara Sayap Militer Hamas menyebut Israel telah “menunda” kemungkinan kesepakatan mengenai pertukaran sandera yang ditahan oleh kelompok bersenjata Palestina. Brigade Izz el-Deen al-Qassam mengatakan bahwa pihaknya hanya akan membebaskan semua sandera jika Israel membebaskan semua tahanan Palestina.
Hamas juga dapat mengadakan pembicaraan mengenai kesepakatan “sebagian” mengenai para tawanan, tambahnya sebagaimana dilansir Reuters.
Pernyataan itu disampaikan Hamas di saat keluarga dari lebih dari 220 tawanan yang ditangkap oleh Hamas menuntut jawaban dari pemerintah Israel karena banyak yang khawatir serangan militer di Jalur Gaza akan membahayakan nyawa para tawanan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan rencana perangnya dan mengadakan pertemuan tergesa-gesa pada Sabtu, (28/10/2023) dengan keluarga tawanan setelah mereka mengancam akan memulai protes jalanan untuk menyoroti keputusasaan mereka.
Netanyahu tidak membuat komitmen apa pun terhadap kesepakatan apa pun namun mengatakan kepada keluarga tersebut, “Kami akan memanfaatkan segala kemungkinan untuk membawa mereka pulang”, menurut sebuah video yang dirilis oleh kantornya. Menyatakan para sandera – yang usianya berkisar antara beberapa bulan hingga lebih dari 80 tahun – merupakan “bagian integral” dari operasi militer, tambahnya sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Pada konferensi pers bersama Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Hamas harus dipaksa ke meja perundingan tetapi hal itu “sangat kompleks”.
“Semakin besar tekanan militer, semakin besar daya tembak dan semakin sering kita menyerang Hamas – semakin besar peluang kita untuk membawa mereka ke titik di mana mereka akan menyetujui solusi yang memungkinkan kembalinya orang-orang yang kita cintai,” katanya.
Pemerintah Israel mengatakan pihaknya mengonfirmasi bahwa 229 sandera dari lebih dari 20 negara diculik pada 7 Oktober. Sayap militer Hamas mengatakan bahwa “hampir 50” sandera tewas dalam serangan udara harian Israel di Gaza.
“Kami siap untuk segera melakukan kesepakatan pertukaran tahanan yang mencakup pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel dengan imbalan semua tahanan yang ditahan oleh perlawanan Palestina,” kata Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza dalam sebuah pernyataan.
Ribuan warga Palestina ditahan di 19 penjara di Israel dan satu di Tepi Barat yang diduduki.
Seorang perwakilan keluarga mengatakan kepada Netanyahu bahwa mereka mendukung pertukaran tahanan penuh.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait