KAIRO, iNewsBalikpapan.id - Israel menyerang tenda pengungsian di Rafah, Jalur Gaza Selatan, Palestina, Sabtu (2/3/2024). Serangan brutal di dekat rumah sakit itu menewaskan sedikitnya 11 orang termasuk petugas medis.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, serangan itu juga melukai 50 orang lainnya. Sementara salah satu korban tewas adalah petugas medis di rumah sakit.
“Serangan itu menghantam satu tenda tempat orang-orang berlindung. Pecahan peluru masuk ke dalam rumah sakit secara langsung tempat saya dan teman-teman duduk. Kami selamat karena keajaiban,” kata seorang saksi mata yang menolak menyebutkan identitasnya kepada Reuters, dikutip Minggu (3/3/2024).
Serangan ini terjadi setelah pada Kamis lalu pasukan Israel menembaki ratusan warga di Gaza Utara yang sedang menunggu bantuan. Korban tewas akibat serangan biadab itu bertambah menjadi 116 orang dan 700 lebih lainnya luka hingga Sabtu.
Itu bukan satu-satunya kebiadaban pasukan Zionis yang mengincar warga yang sedang mencari makanan untuk bertahan hidup. Tiga orang yang sedang mencari bahan makanan di lahan pertanian Beit Hanoun, Gaza Utara, tewas akibat serangan Israel pada Sabtu. Selain itu 13 anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan dalam 4 hari terakhir akibat dehidrasi dan kekurangan gizi. Dokter rumah sakit, Imad Dardonah, mengatakan ada risiko korban meninggal bertambah.
“Saat seorang anak seharusnya makan tiga kali sehari dan hanya makan satu kali, jelas mereka menderita gizi buruk dan segala penyakit yang timbul karenanya,” kata Dardonah.
Serangan demi serangan terjadi di tengah ketidakpastian perundingan gencatan senjata yang sedianya akan dilanjutkan pada hari ini. Sekitar 1,4 juta warga Palestina mengungsi di Rafah, kota di perbatasan Mesir yang awalnya dianggap paling aman dari serangan Israel. Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan 30.300 orang lebih dan melukai 71.000 lainnya. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait