Kukuh mengungkapkan, hingga akhir Juli, jumlah titik di Kaltim terus meningkat. BMKG mencatat, pada tanggal 29 Juli saja, delapan titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi sudah terdeteksi.
Sebagian besar titik panas yang diduga kebakaran hutan dan lahan tersebut berada di Kutai Timur dan Berau. Selain itu, terdapat lebih dari 100 titik panas dengan kategori sedang dan rendah yang juga perlu diwaspadai.
"Kondisi ini dikarenakan minimnya curah hujan dalam seminggu hingga 10 hari terakhir, yang mengakibatkan munculnya banyak titik panas," tambahnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait