Geger Mayat Tergantung di Tengah Rawa di Kutai Kartanegara, Ditemukan Tinggal Tulang Belulang

Abriandi
Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat yang ditemukan tergantung di tengah rawa Desa Jantur, Muara Muntai, Kutai Kartanegara. (foto: ist)

TENGGARONG, iNewsBalikpapan.id - Warga Muara Muntai, Kutai Kartanegara digegerkan dengan penemuan mayat di tengah rawa di Desa Jantur. Korban ditemukan tergantung di pohon dalam kondisi mengenaskan.

Tubuh korban nyaris tinggal tulang belulang dan masih mengenakan pakaian. Informasi yang dihimpun, mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang nelayan yang tengah mencari ikan di kawasan Danau Jempang, Muara Muntai pada  pada Sabtu (14/9/2025). Saksi curiga setelah mencium bau tidak sedap di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saat mengecek ke sekitar pepohonan, saksi kaget melihat tulang belulang manusia tergantung di pohon. 

"Korban pertama kali ditemukan nelayan bernama Jasnan (65) yang mencium bau menyengat di sekitar lokasi mencari ikan. Setelah ditelusuri, saksi mendapati mayat tergantung di dahan pohon dengan kondisi tinggal kulit dan tulang," jelas Kapolsek Muara Muntai Iptu Wahid dalam keterangannya dikutip Senin (15/9/2025).

Penemuan tersebut kemudian dilaporkan ke pemerintah desa dan diteruskan ke Polsek Muara Muntai. Aparat dibantu warga setempat bahu membahu mengevakuasi mayat tersebut lantaran lokasinya sulit dijangkau dan harus menggunakan perahu.

Belakangan, mayat tersebut diduga berinisial MN (21) warga setempat yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya. Korban merupakan seorang nelayan dan hilang sejak Agustus 2025 lalu.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan kesaksian keluarga, mayat tersebut akhirnya dipastikan adalah MN. Hal ini mengacu pada barang-barang yang ditemukan di sekitar lokasi, seperti parang, senter, dan pakaian berwarna hitam abu-abu identik dengan milik korban. Diduga kuat, korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

"Polsek Muara Muntai telah melakukan langkah-langkah kepolisian, mulai dari olah TKP, pemeriksaan saksi, hingga membantu proses evakuasi korban,” ujarnya.

Lantaran pihak keluarga menolak proses autopsi, korban kemudian langsung diserahkan untuk dimakamkan.  Iptu Wahid pun mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, agar selalu waspada saat beraktivitas di perairan dan segera melaporkan kepada aparat jika terjadi hal-hal mencurigakan ataupun darurat.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network