BALIKPAPAN, iNews.id - Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan menyiapkan langkah-langkah antisipatif guna mengatasi kekurangan persediaan sapi kurban menghadapi peningkatan permintaan jelang hari raya Idul Adha tahun ini.
Kepala DP3 Kota Balikpapan Heria Prisni menerangkan, akan ada 85 ekor sapi yang dipasok dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi. Sementara menurut perkiraan, stok sapi kurban menghadapi Idul Adha tahun ini masih kurang sekitar 1.700 ekor.
Untuk itu, pasokan ternak kambing dipersiapakan sebagai alternatif menutupi kebutuhan sapi kurban. "Jadi 2 minggu nanti akan masuk kambing sekitar 5.600 ekor," singkatnya.
Jumlah tersebut berdasarkan surat rekomendasi yang masuk ke DP3 dan tengah dalam tahap karantina.
Untuk diketahui, stok kambing di Kota Balikpapan sampai saat ini berjumlah 300 ekor. Normalnya, jumlah yang dibutuhkan untuk menghadapi momen Idul Adha sekitar 1.000 ekor.
Meski Balikpapan tidak termasuk daerah pandemi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, Pemerintah setempat memilih untuk menutup sementara jalur distribusi dari luar daerah.
"Jangan sampai masuk Balikpapan, kasihan peternak sapi karena penularannya cepat sekali," katanya.
Risiko kematian hewan ternak akibat wabah ini diakui sangat tinggi. Meski tidak berisiko terhadap manusia apabila dikonsumsi, hanya saja wabah PMK tentu berdampak kerugian bagi peternak.
"Sapi bisa mati tiba-tiba kalau tertular, kasihan peternak kita kalau begitu. Sebenarnya kalau untuk dikonsumsi manusia, asalkan dimasak dengan benar masih aman," pungkasnya.
Sampai saat ini, pihak DP3 terus mengantisipasi penyebaran wabah PMK dengan menurunkan dokter hewan ke lapangan.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait