BEKASI, iNews.id - Seorang suporter Malaysia menganggap Piala AFF U-19 2022 sudah tidak seru lagi setelah Timnas Indonesia tersingkir. Suporter Tim Harimau Malaya itu menyayangkan nasib yang harus dihadapi Tim Garuda Nusantara.
Kedua tim memang memiliki nasib yang berbeda. Harimau Malaya dipastikan lolos ke semifinal sebagai wakil Grup B usai perolehan tujuh poin mereka sudah tidak bisa dikejar lagi oleh Kamboja.
Sementara itu, Indonesia menelan pil pahit. Kemenangan 5-1 atas Myanmar terasa sia-sia, hanya lantaran kalah head to head dari Thailand dan Vietnam.
Thailand dan Vietnam di laga lain bermain imbang 1-1. Itulah yang menyebabkan usaha Ronaldo Kwateh dan kolega menjadi tidak berarti.
Sepak bola tidak menarik tanpa adanya rival abadi. Begitulah cara suporter Malaysia bernama Nasrul memandang kegagalan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Nasrul mengatakan Piala AFF U-19 2022 tidak lagi menarik sejak Timnas Indonesia dinyatakan tidak lolos.
Menurutnya, rivalitas antara Indonesia dan Malaysia merupakan nyawa dari sepak bola Asia Tenggara.
“Tentu sangat disayangkan, Piala AFF U-19 tidak lagi seru, bisa dilihat sendiri, sepanjang turnamen akan seperti ini, sepi penonton, sepak bola hambar jika tidak ada rivalitas,” kata Nasrul kepada MNC Portal Indonesia, Senin (11/7/2022).
“Saya ikut menyayangkan Timnas Indonesia U-19 tidak lolos ke semifinal turnamen ini, padahal suporter di sini amat fantastis, bisa dibayangkan bagaimana atmosfernya jika Malaysia bertemu Indonesia di babak gugur,” tambahnya.
Nasrul sendiri sudah empat tahun bekerja di Jakarta. Dirinya merasakan sendiri aura persahabatan antara masyarakat Indonesia dengan dirinya dan rekan senegaranya. Oleh sebab itu, Nasrul menganggap sepak bola adalah olahraga persatuan.
Dirinya pun ikut merasakan kesedihan kala Timnas Indonesia U-19 gagal lolos ke semifinal.
“Kita ini saudara, secara letak geografis, kita berdekatan, saya merasakan sendiri, saya sudah empat tahun bekerja di Jakarta, kami ingin Malaysia dan Indonesia bertemu lagi,” pungkasnya.
Editor : Mukmin Azis