BALIKPAPAN,iNews.id- Progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diperkirakan mengalami peningkatan pesat di tahun 2023. Tentunya ini menjadi momentum peluang bagi perbankan menyalurkan kredit.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, dorongan positif pembangunan IKN di Kaltim menjadi peluang besar perbankan di tengah ancaman resesi ekonomi di tahun 2023.
"Banyak ekonom menyatakan tahun depan ekonomi akan dihadapi dengan resesi. Tentu itu menjadi warning bagi kami agar hati-hati dalam melakukan langkah. Namun, tahun depan, dorongan positif ada di Kaltim yaitu pembangunan IKN ini,” kata Lani Darmawan dalam Media Session Pertumbuhan Kinerja CIMB Niaga Q3-2022 di Balikpapan, Kamis (17/11/2022).
Dia mengungkapkan CIMB Niaga sudah menyiapkan program khusus di Kalimantan untuk memanfaatkan peluang adanya pembangunan IKN tersebut meskipun diakuinya memang saat ini, belum ada kontribusi dari IKN.
" Kemungkinan, di tahun depan sudah akan ada. Untuk itu, kami datang dan melihat peluang itu. Suluruh mata pasti akan tertuju pada IKN. Kami juga menyiapkan, program khusus untuk Kalimantan,” ujar dia.
CIMB sendiri kinerja per 30 September, dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp307,0 triliun. Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 21,0 persen dan 86,9 persen. Adapun return on equity (ROE) sebesar 12,9 persen yang menunjukkan kemampuan CIMB Niaga untuk mencetak laba semakin kuat.
Dari sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp221,9 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 67,7 persen.
Sementara itu, dari kredit/pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga sebesar Rp194,7 triliun. Kontribusi oleh pertumbuhan pada Corporate Banking (+12,8%) dan Consumer Banking (+14,7%). Pada segmen Consumer Banking pertumbuhan terutama berasal dari KPR yang naik sebesar 8,6 persen (yoy). Sementara KPM meningkat sebesar 52,4 persen (yoy), termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.
“Adapun di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah, berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp45,2 triliun dan DPK sebesar Rp34,6 triliun per 30 September 2022,” katanya.
Untuk Kalimantan, DPK tumbuh sebesar 6 persen atau Rp 1,8 triliun. Pembiayaan tumbuh 25 persen.
Editor : Mukmin Azis