BALIKPAPAN, iNews.id – Rencana penghapusan tenaga honorer menjadi satu di antara kado miris pada peringatan Hari Guru Nasional tahun ini. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengungkap, sekitar separuh dari 6.000 jumlah tenaga honorer di Kota Balikpapan saat ini merupakan tenaga pendidik.
“Sebenarnya ada kesedihan, bukan hanya di Balikpapan, tapi semua daerah. Karena guru honor ini akan dihapus, kita akan coba cari solusinya,” ujar Rahmad usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-77 di Lapangan SPN Stalkuda, Balikpapan, Jumat (25/11/2022).
Di lain sisi, kondisi tersebut tentu menjadi beban berat bagi Pemerintah Daerah yang juga dituntut untuk mendorong terciptanya lapangan kerja. Rencana penghapusan tersebut menurutnya, tak sejalan dengan komitmen Pemkot yang dikhawatirkan akan berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Karena kita berkomitmen menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Saya berharap ada solusinya,” lanjutnya.
Mengamati persoalan ini, Rahmad mengatakan Pemerintah Kota akan mengkalkulasi untuk menganalisa semua kebutuhan tenaga bantuan (naban) di Balikpapan. Meski PPPK bisa dijadikan sebagai alternatif solusi, tapi juga terbatas pada beberapa syarat, satu di antaranya mengenai batasan usia.
Dalam sambutan Hari Guru Nasional, Rahmad Mas’ud berpesan kepada seluruh tenaga pendidik agar tidak hanya berpatokan pada pendidikan akademis, tapi juga spiritual. Ia ingin para guru bisa lebih menekankan ajaran Agama kepada masing-masing peserta didiknya.
“Tolong tanamkan ajaran beragama kepada anak-anak sesuai dengan keyakinannya, karena Insya Allah itu akan jadi tumpuan, menjadi benteng mereka untuk tumbuh jadi anak yang pintar dan benar kedepannya,” tuturnya.
Pemkot Balikpapan sejauh ini telah menunjukan komitmen menuntaskan program kerja di bidang pendidikan, di antaranya pembagian seragam gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP, insentif guru PAUD, subsidi sekolah swasta, beasiswa siswa miskin dan beasiswa guru.
“Ini bagian dari usaha kita walau mungkin belum tentu akan maksimal,” katanya.
Editor : Mukmin Azis