Pakistan Dihantam Krisis Ekonomi, Pemerintah Perintahkan Tutup Mal dan Pasar Lebih Awal
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/01/05/134ac_pakistan-krisis-ekonomi.jpg)
ISLAMABAD, iNewsBalikpapan.id - Pemerintah Pakistan memerintahkan pusat perbelanjaan dan pasar tutup lebih awal setiap hari pada pukul 20:30 waktu setempat. Hal ini karena negara itu tengah menghadapi krisis ekonomi.
Mengutip BBC, Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan, langkah-langkah itu akan menyelamatkan negara Asia Selatan itu sekitar 62 miliar rupee Pakistan (274,3 juta dolar AS) atau setara Rp4,28 triliun.
Pakistan menghasilkan sebagian besar energi menggunakan bahan bakar fosil impor. Harga energi global melonjak tahun lalu, memberikan tekanan lebih lanjut pada keuangan negara yang sudah menyusut.
Untuk membayar impor energi tersebut, Pakistan membutuhkan mata uang asing, terutama dolar AS. Pemerintah Pakistan memiliki 11,7 miliar dolar AS mata uang asing yang tersedia bulan lalu setelah cadangannya turun sekitar 50 persen tahun lalu.
Asif menyebut, instansi pemerintahan telah diminta untuk mengurangi konsumsi listrik sebesar 30 persen. Sementara itu, produksi kipas angin yang tidak efisien akan dilarang mulai awal Juli.
"Kabinet federal segera menyetujui penegakan Rencana Konservasi Energi," tulis partai Liga Muslim Pakistan-N (PML-N) dalam postingan di Twitter.
Negara berpenduduk 220 juta orang ini telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menstabilkan perekonomiannya. Pada 2019, Pakistan mendapatkan dana talangan 6 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF), sementara pada Agustus tahun lalu menerima tambahan 1,1 miliar dolar AS.
Pemerintah juga tengah bernegosiasi dengan IMF mengenai penundaan pencairan dana bailout lainnya sebesar 1,1 miliar dolar AS. Keuangan Pakistan juga terkena dampak tahun lalu oleh banjir dahsyat yang melanda negara itu.
Pada bulan Oktober, Bank Dunia memperkirakan bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan sebesar 40 miliar dolar AS di negara tersebut.
Editor : Mukmin Azis