BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id - Lima kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) diprakirakan mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada hari ini Kamis (12/1/2023). Lima kabupaten tersebut yakni Kabupaten Berau, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kabupaten Mahakam Ulu.
"Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, lima di antaranya hanya terjadi cerah hingga hujan ringan pada Kamis," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Ilham Rosihan Fachturoni.
Dampak dari hujan lebat hingga hujan petir yang disertai angin tersebut antara lain bisa berupa banjir, sungai meluap, pohon tumbang, jalan licin, dan tanah longsor.
Dijelaskannya, di Berau pada Kamis sekitar pukul 08.00 dan 21.00 wita, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Tanjung Redeb, Pulau Derawan, Tabalar, Batu Putih, Biatan, Biduk-Biduk, Gunung Tabur, Sambaliung, Talisayan, dan Teluk Bayur.
Kabupaten Kutai Barat sekitar pukul 11.00 wita, hujan petir berpotensi terjadi di Kecamatan Long Iram dan Linggang Bigung, sekitar pukul 14.00 wita, hujan ringan ke sedang berpotensi di Kecamatan Sendawar, Muara Pahu, Jempang, Mook Manaar Bulatn, Muara Lawa, dan Kecamatan Tering.
Kemudian, Kabupaten Kutai Kartanegara sekitar pukul 11.00 wita, hujan petir diprakirakan terjadi pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Tabang dan Tenggarong Seberang, sedangkan hujan ringan di jam yang sama hingga pukul 14.00, diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kutai Kartanegara.
Kabupaten Kutai Timur sekitar pukul 08.00 dan 11.00 wita, hujan lebat hingga hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Karangan dan Sandaran, sedangkan hujan ringan ke sedang hampir merata pada kecamatan di Kutai Timur pada jam yang sama.
"Untuk Kabupaten Mahakam Ulu, sekitar pukul 11 dan 14.00 wita hujan petir berpotensi terjadi pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Laham dan Long Hubung," ungkapnya.
Dia menambahkan, informasi prakiraan cuaca ini telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampaknya ke masyarakat.
Editor : Mukmin Azis