GAZA, iNewsBalikpapan.id - Israel memperkuat pasukannya di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza dan Lebanon di tengah meningkatkan ketegangan dengan para pejuang Palestina Jumat (7/4/2023).
Eksalasi meningkat setelah pasukan Zionis menyerbu Masjid Al Aqsa pada Selasa malam lalu serta menganiaya dan mengusir jemaah yang sedang beribadah Ramadhan.
Aksi saling serang juga terjadi setelah itu. Para pejuang di Gaza maupun Lebanon menyerang Israel dengan roket yang dibalas dengan gempuran rudal dan artileri.
Pengerahan pasukan itu tampaknya berkaitan dengan potensi konflik terbaru di Masjid Al Aqsa mengingat pelaksanaan Sholat Jumat. Puluhan ribu, bahkan ratusan ribu umat Islam biasanya memadati tempat suci ketiga bagi Muslim itu.
Ketegangan, hingga bentrokan, bisa saja terjadi dengan pasukan Israel yang menjaga masjid tersebut, maupun yang bersiaga di Yerusalem Timur.
Jika pasukan keamanan Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks Al Aqsa, hampir pasti para pejuang di Gaza merespons dengan menembakkan roket-roket mereka ke Israel.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, pasukan infanteri dan artileri tambahan dikirim ke komando utara dan selatan untuk memperkuat pertahanan menghadapi kemungkinan skenario terburuk.
Juru bicara militer lainnya mengatakan, pihaknya menghindari konflik namun tetap bersiaga.
"Tidak ada yang menginginkan eskalasi sekarang. Ketenangan akan dijawab dengan tenang, pada tahap ini saya kira setidaknya dalam beberapa jam mendatang," ujarnya.
Di Gaza, para penduduk tampak menghindari aktivita di luar ruangan. Sebagian besar jalanan kosong kecuali beberapa taksi dan kendaraan pribadi.
Serangan Israel pada Jumat pagi menghantam lingkungan Tufah di Kota Gaza. Pejabat Palestina mengatakan, serangan itu menghantam lapangan terbuka, beberapa rumah di dekatnya, serta rumah sakit anak. Tak ada korban dalam serangan tersebut.
Editor : Mukmin Azis