get app
inews
Aa Read Next : PLN Women Summit 2024, Perkuat Eksistensi Perempuan Untuk Kemajuan Perseroan

Awas! Perempuan Rentan Terkena Hipertensi, Cek Penyebabnya

Minggu, 25 Juni 2023 | 20:29 WIB
header img
Perempuan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria dalam mengalami hipertensi.(Foto:Ist)

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id Perempuan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria dalam mengalami hipertensi. Lantas apa penyebabnya? Konon para perempuan yang gampang stres biasanya suka menyantap makanan pedas dan asin. 

Psikolog Klinis Nia Paramita mengungkapkan, kaum perempuan lebih sering mengalami depresi dibandingkan laki-laki. Stres menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi. 

“Penyebab stres itu kan bermacam-macam, misalnya ibu itu kan melakukan pekerjaan dari A sampai Z dan sudah habis energi, kelelahan tapi merasa tidak dihargai. Sudah menyeterika baju tapi dikomentari, kok seterikaannya tidak rapi. Sudah berusaha memberikan ASI tapi tidak keluar banyak dan ada yang protes, ini semua bisa memicu munculnya stress,” kata Nia dalam webinar Ibu Sehat dan Bahagia Kunci Keluarga Sejahtera yang diselenggarakan Katadata dan PT Ajinomoto belum lama ini. 

Menurut dia, makanan bisa membantu mengurangi stres yang dialami ibu. Contohnya, apabila sudah terdiagnosis sakit lambung jangan mengonsumsi makanan yang kecut dan pedas. Apabila mempunyai penyakit hipertensi maka jangan goda tubuh dengan konsumsi garam.

“Para ibu harus self love dan juga self care. Seorang ibu itu kan tidur paling akhir dan bangun paling awal dibandingkan anggota keluarga lain. Kalau hidup ibu bahagia maka ayah akan senang dan anak akan merasa berharga tapi kalau ibu tidak bagaimana dia bisa meneruskan kebahagian itu ke suami dan anak,” ujar Nia.

Diketahui saat ini, hipertensi masih menjadi salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia. Dokter Spesialis Gizi Klinik Yohan Samudra mengatakan, jumlah maksimum garam yang boleh dikonsumsi yaitu satu sendok teh sehari atau sekitar 2.000-2.300 mg natrium. Kata Yohan, glutamat atau MSG bisa menggantikan peran garam dalam makanan. 

“Glutamat itu ada di MSG. 1 gram MSG itu mengandung 133 mg natrium sedangkan garam mengandung 400 mg natrium. Karena itu, jauh lebih baik menggunakan MSG dibandingkan garam dan bisa mencegah penyakit hipertensi,” kata Yohan.

Dalam jangka panjang, kata Yohan, risiko penyakit dari konsumsi garam yang berlebihan adalah gagal ginjal akut. Yohan meminta konsumen untuk hati-hati dalam mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tersembunyi. 

“Contohnya kondimen seperti saus sambal, mayonaise, kecap manis, fast food, Chinese food, keripik, bakso, tongseng dan juga gulai. Semua makanan itu mengandung garam yang tersembunyi,” kata Yohan.

Yohan mengatakan, keluarga yang sehat biasanya berawal dari makanan yang keluar dari dapur. Karena itu, ibu memegang peranan penting dalam keluarga untuk mencegah terjadinya obesitas akibat menggunakan garam secara berlebihan dalam makanan. Ditambahkan Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia, kegiatan yang dilakukan bersama Katadata ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai pentingnya diet garam. 

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut