GUNUNGKIDUL, iNewsBalikpapan.id - Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Gunungkidul membuat sejumlah sumber mata air milik warga mengering. Agar bisa bertahan hidup, warga harus mencari sumber air yang tersisa di alam sembari menunggu bantuan.
Salah satu wilayah yang menjadi langganan kekeringan ini berada di Dusun Salak, Kalurahan Semoyo, Kapanewon Patuk. Sebenarnya warga memiliki sumber air bersih yang dikelola swadaya menggunakan sumur bor. Namun gempa bumi beberapa tahun lalu membuat jaringan air rusak sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi.
“Terpaksa cari belik (sumber air di alam),” kata Amir Murtono salah seorang warga.
Lokasi sumber mata air ini biasanya tersembunyi dan berada di bawah bukit. Rembesan air akan mengumpul menjadi sebuah genangan. Untuk mengambilnya warga harus naik turun bukit. Air ini kemudian diambil untuk dibawa pulang.
Dalam sehari, Amir bisa tiga hingga lima kali ke lokasi ini. Dia harus berbagi dengan warga lain yang juga butuh air. Air ini dipakai untuk memenuhi kebutuhan harian, mulai dari mencuci, mandi hingga memasak. Biasanya air akan diendapkan dulu agar kotorannya mengumpul.
“Kalau dulu ya jalan. Sekarang pakai motor diparkir di atas baru turun mengambil air,” katanya.
Editor : Mukmin Azis