Faktor Jokowi, lanjut Saidiman, juga turut mempengaruhi tingginya tingkat keterpilihan Ganjar di kalangan gen Z. Menurut Saidiman, mayoritas gen Z puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Karena sama-sama kader PDI-Perjuangan, gen Z menganggap Ganjar sebagai suksesor Jokowi.
"Mereka gen Z lebih banyak mengapresiasi dan menginginkan agar pemerintahan ke depan itu melanjutkan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi. Umumnya, mereka melihat Ganjar Pranowo itu sebagai pelanjut dari Pak Jokowi," ucap Saidiman.
Meski begitu, Saidiman berpendapat membangun kedekatan dengan gen Z tak cukup hanya dengan unggahan medsos saja. Ganjar juga perlu menyusun program-program yang berpihak kepada kaum muda, semisal yang terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan lainnya.
"Kemudian isu yang mereka perhatikan itu adalah mengenai isu akuntabilitas aparat, dan penyelenggaraan birokrasi (yang menangani) persoalan-persoalan publik. Soal korupsi, dan lingkungan itu juga mendapat perhatian. Jadi, kalau ada capres yang bisa masuk ke situ, saya kira, itu akan mendapatkan simpati lebih jelas," ucap Saidiman.
Sebelumnya, politikus PDI-P Hendrawan Supratikno menilai besarnya dukungan gen Z terhadap Ganjar karena gen Z adalah kalangan yang mengedepankan rasional dalam memilih calon presiden. Ia menyebut Ganjar merupakan sosok pemimpin yang memahami persoalan-persoalan yang dihadapi gen Z dan punya solusi untuk itu.
"Generasi Z sangat rasional soal ini. Rekam jejak dan konsistensi sikap menjadi pertimbangan utama. Ganjar juga lebih teruji secara psikologis dan kehidupan keluarganya harmonis. Psikologi calon penting untuk menilai tempramen dalam menghadapi situasi-situasi strategis," ujar Hendrawan.
Editor : Mukmin Azis