JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Mengutip dari Strait Times, Sabtu (16/12/2023) Seorang wanita berusia 20 tahun bernama Xiao Yu di Taiwan yang kecanduan boba hingga mengalami keluhan 300 batu ginjal di perutnya.
Boba merupakan salah satu topping minuman kekinian yang digemari banyak orang. Dengan rasa manis yang memanjakan lidah, minuman ini kerap digemari banyak orang dan membuat ketagihan.
Pada awalnya, perempuan ini merasa tidak nyaman dengan perutnya. Kemudian kondisinya semakin parah, dia mengalami demam hingga nyeri punggung. Akhirnya dia memeriksakan ke Pusat Medis Chi Mei.
Melalui pemindaian ultrasonografi, dokter di unit gawat darurat menemukan, ginjal kanannya bengkak berisi cairan dan terdapat 300 batu ginjal di dalamnya. Hasil CT scan menunjukkan batu tersebut berukuran sekitar 5 mm hingga 2 cm dan tes darahnya menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih.
Berdasarkan hasil tes tersebut, dokter langsung memutuskan untuk memberi antibiotik lalu mengeluarkan cairan dari ginjalnya dan melakukan operasi invasif minimal untuk menghilangkan lebih dari 300 batu ginjal.
“Kondisi pasien stabil setelah operasi dan dipulangkan setelah beberapa hari observasi,” kata dokter Dr. Lim Chye-yang.
Penyebab batu ginjal
Dr. Lim, ahli urologi yang melakukan operasi tersebut mengatakan 9,6 persen orang di Taiwan mungkin terkena batu ginjal seumur hidup mereka. Pria itu disebut tiga kali lebih mungkin terkena batu ginjal dibandingkan wanita. Sementara untuk rentang usia, pengidap batu ginjal biasanya berusia antara 50 dan 60 tahun.
Lebih lanjut, Dr. Lim mengatakan kasus batu ginjal lebih sering terjadi pada musim semi dan musim panas karena cuaca panas, yang berarti orang mungkin lebih mengalami dehidrasi. Ketika urine menjadi lebih pekat, mineral bergabung dan mengkristal membentuk batu.
Berkaca dari Xiao Yu, seseorang yang terkena batu ginjal biasanya karena tidak suka minum air putih dan malah sering minum boba. Penyebab batu ginjal lainnya antara lain faktor genetik, penyakit kronis, serta pola makan tinggi kalsium dan protein.
Editor : Mukmin Azis