GAZA, iNewsBalikpapan.id - Ribuan warga Palestina yang mengungsi kembali ke rumah mereka usai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza tercapai. Gencatan senjata antarkedua pihak dimulai Minggu (19/1/2025) pukul 16.15 WIB.
Salah seorang warga Palestina, Om Salah meluapkan kegembiraan atas gencatan senjata tersebut.
"Sejak mereka mengumumkan gencatan senjata, saya segera mengemasi semua barang saya karena saya siap berangkat ke Kota Gaza. Anak-anak saya sangat senang bisa pergi dan melihat keluarga, saudara, dan tanah kami,” ujar Salah kepada Al Jazeera.
Dia dan keluarganya selalu takut dan khawatir. Namun kini semuanya kembali bahagia.
“Di sini, kami selalu takut dan khawatir, tetapi di rumah kami akan sangat bahagia, dan kegembiraan akan kembali dalam hidup kami," tutur dia.
Pengungsi Palestina lainnya, Anwar tetap kembali ke Rafah meski rumahnya hancur akibat perang.
"Saya akan pergi ke sana dan mencari tempat untuk mendirikan tenda untuk tinggal bersama keluarga saya yang beranggotakan delapan orang," kata Anwar.
"Itu adalah mimpi buruk, mimpi buruk, benar-benar mimpi buruk, seolah-olah kami sedang bermimpi dan kemudian kami bangun lagi," kata Anwar.
Pengungsi Palestina lainnya mengaku sangat bahagia atas gencatan senjata ini.
"Kami telah melihat orang-orang tercabik-cabik, jadi perjanjian gencatan senjata ini merupakan kabar baik, dan kami perlu berterima kasih kepada semua orang yang berperan dalam hal ini dan yang membantu kami mengakhiri perang ini," kata dia.
Diketahui, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza resmi berlaku, Minggu (19/1/2025). Pemberlakuan secara resmi dilakukan pukul 11.15 waktu setempat atau 16.15 WIB.
Kantor Perdana Menteri Israel telah mengumumkan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza dimulai pada pukul 11.15 waktu setempat setelah tertunda hampir tiga jam.
Pernyataan itu disampaikan setelah Hamas merilis tiga sandera perempuan Israel yang akan dibebaskan hari ini. Ketiganya yakni Romi Gonen, Doron Steinbrecher dan Emily Damari.
Editor : Mukmin Azis