Trump Akui Sulit Desak Israel Hentikan Serangan ke Iran, Ultimatum 2 Pekan

WASHINGTON,iNewsBalikpapan.id— Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan kesulitan untuk mendesak Israel menghentikan serangan terhadap Iran, di tengah eskalasi konflik yang memanas sejak 13 Juni lalu.
Trump menyampaikan bahwa pihaknya telah memberi Iran batas waktu maksimal dua pekan untuk kembali ke meja perundingan, sebelum menghadapi konsekuensi yang lebih berat dari AS.
"Kalau seseorang sedang menang, tentu lebih sulit memintanya berhenti. Saya kira akan sangat sulit sekarang untuk meminta Israel menghentikan serangan," kata Trump dalam konferensi pers di New Jersey, Jumat (21/6/2025).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan bahwa Teheran hanya akan mempertimbangkan jalur diplomasi jika Israel menghentikan serangan militernya. Ia juga menuntut pertanggungjawaban internasional atas tindakan Israel yang dianggap memicu ketegangan sejak awal konflik.
Namun Trump mengindikasikan bahwa Israel saat ini berada "di atas angin" dan enggan mengintervensi secara langsung agar tidak mengganggu momentum tersebut.
Meski tidak menutup kemungkinan dialog, Trump memperingatkan bahwa waktu dua pekan yang diberikan adalah batas maksimal untuk melihat apakah Iran akan menunjukkan itikad baik.
“Ini hanya waktu untuk melihat apakah mereka sadar atau tidak,” tegas Trump.
Situasi ini menambah ketegangan kawasan, dengan berbagai pihak internasional mendesak agar kedua belah pihak segera menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
Editor : Mukmin Azis