get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus DBD di Kota Balikpapan Meningkat, Total 1.465 Kasus Hingga Desember

Kasus Demam Berdarah di Kaltim Capai 3.578 Pasien, Tertinggi di Balikpapan

Jum'at, 10 Oktober 2025 | 12:58 WIB
header img
Kasus DBD di Kaltim capai 3.578 pasien dengan Kota balikpapan menjadi penyumbang pasien tertinggi.. (Foto: ilustrasi/iNews.id)

SAMARINDA, iNewsBalikpapan.id – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kaltim. Hingga September 2025, tercatat ada 3.578 kasus di mana Kota balikpapan menjadi penyumbang pasien tertinggi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, pascapandemi Covid-19 usai, kasus DBD sempat meningkat tajam hingga mencapai 6.000 kasus dalam setahun. 

Berkat upaya pencegahan dan inovasi penanganan, angka tersebut terus menurun. Hingga September 2025, tercatat berada pada angka 3.578 kasus.

Kota Balikpapan masih menempati urutan terbanyak jumlah kasus dengan 987 pasien disusul Kutai Kartanegara (689 kasus), dan Samarinda (544). Di susul Kutai Timur (400), Bontang (287), Paser (272 kasus), PPU (174), Kubar (166 ), Berau (51) dan Mahakam Ulu (8).

"Mayoritas kasus DBD terjadi pada anak-anak usia sekolah di bawah 14 tahun sehingga Dinkes menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah dasar untuk melakukan edukasi dan pemeriksaan dini," jelas Jaya saat menjadi pembicara terkait waspada demam berdarah Dengue secara virtual, Jum’at (10/10/2025).

Menurutnya, berkat upaya penanganan dan sosialisasi massif, tren kasus DBD di Kaltim menunjukkan penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir.

"Kesadaran masyarakat sangat penting dalam mencegah penyebaran DBD. Mari bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap bersih, menghindari genangan air, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami demam yang tidak biasa,” ujarnya.

Hal ini berdampak langsung pada penurunan angka kematian pasien. Jika pada 2023, tercatat 45 kasus kematian akibat DBD, jumlah tersebut menurun signifikan hingga September 2025 yang tercatat menjadi 11 kasus.

Selain itu, sebaran kematian pasien akibat DBD lebih merata masing-masing dua kasus tercatat di Kutai Barat dan Kutai Timur, sedangkan sisanya terjadi di Paser, Bontang, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, Samarinda, serta Balikpapan.

"Nyamuk ada di sekitar kita, tapi dengan menjaga kebersihan lingkungan, mereka tidak akan berkembang biak. Mari bersama wujudkan Kaltim bebas DBD," pungkasnya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut