get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Zebra Mahakam 2025, Satlantas Polresta Balikpapan Jaring 939 Kendaraan

RDMP Balikpapan Rampung Siap Swasembada Solar, Pemerintah Hentikan Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 10:41 WIB
header img
ndonesia bersiap menyongsong swasembada bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar pada tahun 2026.Foto: Dok

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Indonesia bersiap menyongsong swasembada bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar pada tahun 2026. Pemerintah menargetkan untuk menghentikan total impor Solar seiring dengan mulai beroperasinya kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan secara penuh.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memproyeksikan bahwa kehadiran kilang ini akan membuat Indonesia mengalami surplus produksi Solar yang cukup besar, yakni sekitar 3 hingga 4 juta kiloliter.

Dengan kelebihan produksi tersebut, ketergantungan pada pasokan luar negeri bisa diakhiri. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa realisasi kebijakan ini sangat bergantung pada kesiapan teknis dan jadwal operasional di bawah PT Pertamina (Persero).

Jika kilang baru bisa beroperasi penuh pada Maret 2026, maka kemungkinan besar impor dalam jumlah kecil masih akan dilakukan pada Januari dan Februari untuk menjaga ketahanan stok nasional. Namun, Bahlil menyatakan akan terus mengkaji kondisi lapangan; jika stok dirasa aman tanpa impor sejak awal tahun, maka penghentian akan dilakukan lebih cepat.

Selain mengejar kuantitas produksi, Kementerian ESDM juga tengah menyusun peta jalan untuk meningkatkan kualitas Solar di tanah air. Saat ini, Solar yang beredar memiliki angka setana (Cetane Number) 51, dan pemerintah berambisi meningkatkannya hingga setara dengan standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan.

Walaupun infrastruktur kilang saat ini masih dalam tahap pemutakhiran, pemerintah berkomitmen penuh untuk melakukan peningkatan teknologi demi standar kualitas yang lebih baik.

Proyek RDMP Kilang Balikpapan sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi yang fantastis, mencapai 7,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp126 triliun. Investasi jumbo ini menjadi langkah nyata Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memperkuat kedaulatan energi nasional sekaligus menekan angka impor BBM secara signifikan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut