MALANG, iNews.id - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur (Jatim) terus meluas. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim hanya sembilan kabupaten/kota yang masih bebas. Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani mengatakan dari 25 kabupaten/kota yang terjangkit, empat di antaranya berstatus wilayah wabah, yakni Kabupaten Lamongan, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto.
"Penetapan status kabupaten tertular dilakukan oleh menteri pertanian sebagai wilayah wabah. Untuk yang wilayah tertular yakni kabupaten yang sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK dan terkonfirmasi positif oleh laboratorium, itu ada 21 wilayah kabupaten kota," katanya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanggulangan PMK di Malang, Senin (30/5/2022).
Adapun 21 wilayah yang masuk daerah tertular PMK meliputi Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Jombang, Kota Batu, Jember, Kota Surabaya, dan Magetan. Kemudian ada Kota Malang, Kota Probolinggo, Tuban, Bojonegoro, Bangkalan, Bondowoso, Madiun, Sumenep, Sampang, Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Ponorogo.
Selain wilayah wabah dan tertular dikatakan Indyah Aryani, ada empat daerah kabupaten kota yang masuk wilayah terduga terpapar PMK. Dimana wilayah terduga ini sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK dan belum terkonfirmasi positif laboratorium.
"Untuk wilayah terduga ini ada empat Kabupaten Pacitan, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, dan Kabupaten Situbondo. Untuk wilayah yang saat ini masih bebas PMK ada sembilan meliputi Pamekasan, Banyuwangi, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Tulungagung. Kemudian ada Trenggalek, Kota Madiun, Ngawi, dan Kota Mojokerto," tuturnya.
Total dari 17.934 ekor sapi yang tercatat, 15.521 ekor sapi terindikasi menderita PMK atau 86,54 persen dari populasi sapi yang tercatat di Jawa Timur. Jumlah itu disebutnya bertambah 2.374 ekor yang dilaporkan pada Minggu 29 Mei 2022 kemarin.
"Sebanyak 2.289 ekor dinyatakan sembuh atau 12,76 persen dari sapi yang terpapar PMK. Sedangkan angka kematian sapi akibat PMK masih 0,70 persen atau sebanyak 124 ekor sapi yang dilaporkan mati karena PMK," katanya.
Editor : Mukmin Azis