get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp1.124 Triliun

Tiap Tahun Indonesia Kehilangan Devisa Rp97 Triliun, Kata Erick Thohir Ini Penyebabnya

Jum'at, 10 Juni 2022 | 16:00 WIB
header img
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ist

JAKARTA, iNews.id - Indonesia kehilangan devisa mencapai Rp97 Triliun karena 2 juta warga berobat ke luar negeri setiap tahun. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong penguatan ekosistem kesehatan melalui perusahaan pelat merah.

 

Salah satunya, membangun Bali International Hospital. Rumah sakit ini ditargetkan rampung pada 2023 dan diharapkan mampu mengakomodir keperluan medis masyarakat tanpa harus berobat ke luar negeri.

 

"Jutaan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri sampai kapan? Makanya kita dorong pengembangan rumah sakit internasional di Bali," kata Erick, Jumat (10/6/2022).

 

Selain rumah sakit, dia memastikan BUMN bakal memproduksi vaksin Covid-19 secara massal. Saat ini, pengembangan vaksin BUMN sudah memasuki uji klinis tahap III dan ditargetkan dapat memproduksi hingga 120 juta dosis vaksin setiap tahun. Erick berharap vaksin BUMN akan mendapat Emergency Use Authorization (EUA) pada bulan depan.

 

Di sisi lain, Erick juga mendorong BUMN membangun kedaulatan teknologi dan digitalisasi untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital yang mencapai Rp4.500 triliun pada 2030.

 

"Dalam era disrupsi, kita harus memiliki growth mindset, tidak boleh fixed mindset. Growth mindset buat anak muda Indonesia sangat penting. Hal ini memungkinkan diri untuk mengambil langkah berani agar dapat terus melaju. Jangan rentan untuk dikritik dan menghindar dari tantangan karena setiap masalah harus dihadapi," tutur dia.

 

Erick juga telah menyiapkan sejumlah strategi, baik infrastruktur dengan refocusing bisnis Telkom dan Telkomsel. Selain itu, dukungan pendanaan dan investasi bagi perusahaan rintisan atau startup.

 

Dia juga mendorong Indico sebagai agregator digital dan market access kreator lokal seperti platform edu-tech, health-tech, game publisher, music. Erick menyebut, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek digital di masa depan.

 

"Jangan sampai semua game dan konten itu dari asing, kita harus intervensi. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi tempat bagi negara lain menumbuhkan ekonominya tanpa mengembangkan apapun di Indonesia. Kita harus memastikan pertumbuhan terjadi, baru kita bantu perekonomian dunia, jangan di balik dunia tumbuh, tapi Indonesia enggak," ujarnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut