Tersangka Pembunuh Istri Siri Simpan Foto dan Video Perilaku Seks Menyimpangnya Terhadap Banyak Anak

Roy Marisi
Tersangka pelaku pembunuh istri siri di Balikpapan dokumentasikan foto dan video perilaku seks menyimpangnya terhadap banyak anak. (Foto: Ilustrasi/pixabay.com)

Persoalan-persoalan inilah yang kemudian sering memicu pertengakaran antara keduanya hingga berujung perceraian pada 2020 lalu.

Namun, S meyakini satu bahkan beberapa anak yang pernah dibawa ke rumah mereka, pernah menjadi korban perilaku menyimpang Az. Bahkan termasuk korban RA. Pasalnya, S pernah beberapa kali mendapat aduan mengenai perilaku Az kepada anak-anak tersebut, saat dirinya tak berada di rumah.

Dugaan ini diperkuat dengan ratusan video dan foto yang diam-diam disalin S dari smartphone milik Az. Foto maupun video tersebut menggambarkan tindakan Az kepada para korban menggunakan barang-barang berbentuk serupa alat vital koleksinya.

“Saya sampai sekarang masih simpan foto dan video yang saya ambil diam-diam dari HP-nya,” sebut S sambil menunjukan galeri media di smartphonenya.

S mengaku bukan sekali dua kali meminta untuk diceraikan karena tak tahan dengan perilaku Az. Tapi tuntutan tersebut urung terwujud, karena Az berjanji akan merubah perilakunya.

Namun, setelah bertahun-tahun, Az tak kunjung berubah. S akhirnya tak ragu melayangkan gugatan cerai hingga keduanya resmi berpisah.

Sementara itu, Psikolog dan Akademisi Patria Rahmawaty S.Psi, M.MPd, Psi mengkategorikan perbuatan Az sebagai pedofilia. Melihat kasus ini, Patria menggolongkan perbuatan Az sebagai tindakan sadisme.

“Itu sudah penyimpangan seksual. Perbuatannya bisa dikategorikan sebagai sadomasokisme. Tapi lebih pastinya perlu pemeriksaan psikologis lebih dalam lagi,” ungkap Patria melalui sambungan seluler.

Pengidap perilaku seksual menyimpang ini, menurut Patria, cenderung mencari kepuasan seksual dengan cara menyakiti atau menyiksa pasangannya. Hal ini, bisa jadi dipicu dari apa yang pernah dilihat, dia tonton maupun didengar.

Dorongan untuk melakukan perbuatan tersebut, lanjut Dia, bukan hanya bersumber dari nafsu sesaat atau fantasi seksualnya. Namun juga bisa dikarenakan karakter korban yang mudah untuk diintimidasi, sehingga takut untuk menolak bahkan melapor.

“Mungkin awalnya apa yang dia lakukan tidak sampai berakibat fatal. Karena merasa perbuatannya kepada satu orang aman, apalagi kalau korban tidak punya keberanian menolak atau melapor, maka dia bisa saja mengulangi terhadap orang lain yang memiliki tipikal yang sama. Hal ini dikhawatirkan semakin memberi dorongan untuk Dia terus mengulanginya sehingga menjadi sulit dikendalikan,” urainya.

Mengamati kasus ini, Patria berharap pelaku mendapat sanksi berat. Tindakan-tindakan seperti apa yang dilakukan Az, menurutnya sulit dihilangkan.

“Mungkin korbannya ada banyak. Karena yang seperti ini kalau dapat kelonggaran bahaya. Dia bisa mengulang lagi, bahaya banget,” tutupnya.

Editor : Mukmin Azis

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network