Tanggap Darurat Kebakaran, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Gelar Simulasi

Mukmin Azis
Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan mengadakan simulasi keadaan darurat di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan, Balikpapan Kalimantan Timur pada (17/10). (Foto: Istimewa)

BALIKPAPAN, iNews.id - Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan mengadakan simulasi keadaan darurat di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan, Balikpapan Kalimantan Timur pada (17/10).

Simulasi kejadian merupakan simulasi Level 1 yang melibatkan Kepolisian, Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rumah Sakit Pertamina, Pemadam Kebakaran Kota Balikpapan, Airnav, Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (TPKD) DPPU Sepinggan dan Tim HSSE Regional Kalimantan dan Pertamina Grup yang ada di Kalimantan. 

Simulasi dilakukan dibuat mirip jika terjadi kejadian dimana kemunculan api berawal terjadinya tumpahan avtur area bundwall di filling shed ke tangki timbun T-03 

Kondisi keadaan darurat Level 0 berubah menjadi Level 1 ketika terjadi kebakaran akibat petir menyambar T-03 dimana saat kejadian cuaca di sekitaran DPPU Sepinggan mendung pekat.

Dengan kejadian ini OH DPPU Sepinggan melaporkan ke Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga di Balikpapan sembari menginstruksikan untuk melakukan evakuasi kepada pekerja agar keluar dari DPPU Sepinggan. 

Simulasi juga menggambarkan warga sekitar yang melihat kejadian kebakaran mulai berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan langsung kejadian kebakaran di DPPU. Diantara warga yang datang ada oknum warga yang mulai mencoba masuk lokasi DPPU karena mendengar salah seorang petugas yang terluka adalah anggota keluarganya.

EGM PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan M Taufiq Setyawan mengatakan, kegiatan simulasi PKD secara periodik dilakukan untuk menguji kesiapan dan kesiagaan sistem penanggulangan keadaan darurat yang sebenarnya.

"Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan dan kesigapan dalam menangani keadaan darurat serta untuk melatih, me-refresh, serta mengevaluasi kembali bagaimana Standard Operating Procedure (SOP) penanganan saat keadaan darurat, " terang dia. 

"Simulasi PKD ini minimal dilakukan setiap setahun sekali dan sekaligus melatih pemahaman tugas dan tanggung jawab setiap fungsi terhadap kondisi emergency yang sewaktu waktu bisa terjadi dan merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan kehandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat yang ada dalam suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya," tambahnya. 

Pertamina dalam hal ini telah melakukan berkoordinasi dengan pihak eksternal dan internal terkait kegiatan simulasi keadaan darurat.

 Pertamina melibatkan tim bantuan keadaan darurat dari pihak eksternal yaitu kepolisian, pemadam kebakaran dan Rumah Sakit terdekat. 

Yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan simulasi ini adalah alur komunikasi dalam menghadapi kondisi darurat termasuk melaporkan situasi upadet ke Polres, Polda, Walikota dan Gubernur serta Direksi Pertamina.

“Keadaan darurat level 1 adalah kondisi darurat yang tidak bisa ditanggulangi oleh satu unit lokasi saja tetapi membutuhkan bantuan dari lokasi Pertamina Patra Niaga lain atau bantuan eksternal seperti dari Pertamina Grup, BPBD, Damkar Pemda," tambah Taufiq.

“Simulasi PKD berjalan lancar, tetapi kami berharap tidak ada insiden terjadi, namun demikian kami tetap waspada jika memang kami harus menghadapi keadaan darurat, kami harus optimis bisa menanganinya dengan baik," tutup Taufiq.

Editor : Mukmin Azis

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network