BALIKPAPAN, iNews.id – Bisnis sektor usaha jasa pengiriman atau kargo di Kalimantan turut mendapat dampak positif dari Pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara. Namun demikian, pengusaha tak luput menghadapi beberapa kendala.
Ikatan Pengusaha Cargo Nusantara (IPCN) Kalimantan yang menaungi sekitar 50 pelaku usaha jasa pengiriman merasakah dampak pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) IPCN Kaltim Ardanil Pane mengaku tak sedikit dari anggota asosiasinya yang terlibat dalam proses pengiriman logisitik pembangunan di IKN.
Dukungan pelaku usaha jasa kargo dianggap penting untuk mendukung proses pembangunan IKN, sekaligus sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun perekonomian daerah.
“IPCN terlibat dalam pengiriman material ke IKN. Bahkan satu bulan ini pengiriman bisa sampai berkontainer, tentu ini salah satu bentuk dukungan kepada program pemerintah,” kata Ardanil pada kesempatan IPCN Kalimantan di Balikpapan, Sabtu (22/10/2022).
Tak hanya Kaltim, volume pengiriman material pembangunan IKN melalui Kalimantan Selatan (Kalsel) juga diakui mengalami peningkatan signifikan dalam kurun beberapa bulan terakhir. Kondisi itu menuntut keterlibatan yang tak sedikit oleh pelaku usaha jasa kargo di daerah penyangga.
Ketua BPD IPCN Kalsel Nanang Suriyana mengakui peningkatan arus pengiriman melalui wilayahnya cukup dipengaruhi oleh volume arus pengiriman melalui bandara atau pelabuhan di Kalimantan Timur.
“Memang kami wilayah support, Kalau misalkan pelabuhan di Kaltim padat. Apalagi jalur darat (Kaltim-Kalsel) sekarang sudah bagus. Paling sering itu material ringan yang bukan besi,” ujar Nanang.
Kelancaran pengiriman juga tak lepas dari faktor dukungan pemerintah melalui kebijakan yang mampu menekan harga jasa kargo di daerah. Dengan begitu, tingkat permintaan dapat terjaga sejauh ini.
“Pelaku usaha kargo tentunya sangat terbantu dengan kebijakan penurunan biaya logistik nasional. Dengan begitu pengguna jasa juga mendapat pilihan yang bagus dalam mendistribusikan barangnya,” tuturnya.
Namun demikian, sektor ini tak luput dari kendala. Baik Nanang maupun Ardanil sepakat bahwa ketersediaan bakar minyak (BBM), terutama jenis solar perlu mendapat perhatian serius pemerintah, demi menjaga keberlangsungan sektor jasa tersebut.
Jasa pengiriman atau kargo memang cukup bergantung pada ketersediaan BBM. Di sisi lain, usaha jasa ini juga bersentuhan dengan banyak sektor usaha lainnya. Apalagi jasa kargo cukup diandalkan oleh banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam kegiatan bisnisnya.
“Karena solar itu berhubungan langsung dengan kami. Ketersediaan solar perlu terjamin agar aktivitas perekonomian sektor usaha lain juga lancar. Jangan sampai langka, harganya tinggi pula, ini membebani kami,” ucap Ardanil.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait